Gibran Bukan 'Anak Emas', Jokowi Siapkan Kaesang di Pilpres 2034, Disarankan Kejar Ijazah S2

Bernadette Sariyem Suara.Com
Selasa, 05 Agustus 2025 | 20:40 WIB
Gibran Bukan 'Anak Emas', Jokowi Siapkan Kaesang di Pilpres 2034, Disarankan Kejar Ijazah S2
Kolase foto Gibran Rakabuming Raka (kiri), Jokowi dan Kaesang Pangarep (kanan). [Suara.com]

Suara.com - Gibran Rakabuming Raka, kerapkali disebut-sebut sebagai 'putra mahkota' ataupun 'anak emas' mantan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi. Tapi, pengamat politik menilai justru Kaesang lah yang tengah dipersiapkan sang ayah untuk politik jangka panjang.

Analis komunikasi politik Hendri Satrio, dalam siniar Speak Up yang diampu Abraham Samad, menilai Gibran sebenarnya sudah 'masuk kotak' dalam percaturan politik nasional.

Hendri Satrio mengatakan, posisi wakil presiden yang kekinian dijalani Gibran adalah puncak karier politiknya, tidak lagi bisa lebih jauh melompat.

"Posisinya sebagai wakil presiden adalah puncak dari jalur kilat yang telah disiapkan sang ayah," kata Hendri Satrio, dikutip hari Selasa (5/8/2025).

Karenanya, asumsi banyak pihak bahwa Gibran adalah kelanjutan dinasti politik Jokowi sebenarnya keliru.

Justru sang adik, Kaesang Pangarep yang kini menjadi Ketua Umum PSI, adalah 'anak emas Jokowi.

Itu tampak jelas dari digelarnya karpet merah politik jangka panjang untuk Kaesang. Apalagi kini Jokowi jelas-jelas menyokong Partai Solidaritas Indonesia.

"Anak emasnya itu ternyata bukan Gibran. Saat pidato, itu diralat oleh Pak Jokowi sendiri. Kelihatannya anak emas Pak Jokowi itu Kaesang," kata Hendri Satrio yang juga akademisi Universitas Paramadina tersebut.

Bukti dari "Keceplosan" Jokowi di Kongres PSI

Baca Juga: eFishery Hancur? Gibran Huzaifah Ditangkap, Masa Depan Startup Unicorn Dipertanyakan

Bukti terkuat dari analisis Hendri ini merujuk pada momen krusial: pidato Jokowi di Kongres PSI pada akhir Juli lalu.

Di hadapan kader partai yang dipimpin putranya, Jokowi secara spesifik menyinggung masa depan politik Kaesang, yang dinilai Hensa sebagai sebuah "keceplosan" yang mengungkap strategi besar.

Jokowi meminta Kaesang untuk tidak terburu-buru maju dalam kontestasi politik besar pada 2029, namun mengarahkan pandangannya jauh ke depan.

“Tapi, jangan tergesa-gesa. Ada step-step-nya ya. Belum (besar) tahun 2029, feeling saya akan mulai di 2034 dengan catatan semuanya erja keras,” kata Jokowi, Sabtu (19/7).

Bagi Hendri, pernyataan ini adalah sinyal yang tidak bisa lebih jelas lagi.

Ini bukan sekadar nasihat seorang ayah, melainkan cetak biru sebuah rencana politik jangka panjang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI