Skenario Anies Baswedan Jika Gabung Kabinet Prabowo, Refly Harun Ungkap Misi Gantikan Gibran

Selasa, 05 Agustus 2025 | 16:56 WIB
Skenario Anies Baswedan Jika Gabung Kabinet Prabowo, Refly Harun Ungkap Misi Gantikan Gibran
Anies Baswedan memberikan keterangan pers saat menemani Tom Lembong meninggalkan Lembaga Permasyarakatan (LP) Cipinang, Jakarta, Jumat (1/8/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Spekulasi liar mengenai tawaran kursi menteri untuk Anies Baswedan di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memantik analisis tajam dari pakar hukum tata negara, Refly Harun.

Tak sekadar jabatan biasa, Refly mengungkap adanya skenario besar hingga syarat non-negotiable yang bisa jadi diajukan Anies, termasuk permintaan untuk "membersihkan Geng Solo" dari lingkaran kekuasaan.

Isu ini mencuat seiring sikap Anies yang memilih bungkam dan enggan berandai-andai. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bersikukuh menunggu tawaran resmi sebelum memberikan respons.

"Lebih bijak saya merespons setelah ada ajakan resmi," ujar Anies dalam sebuah potongan video yang dianalisis Refly Harun di kanal YouTube-nya.

Anies menegaskan, "Tidak patut bagi saya mengatakan ya atau tidak sebelum ada ajakan yang jelas."

Namun di balik kehati-hatian Anies, Refly Harun mengklaim bahwa berdasarkan informasi yang beredar, Anies telah menolak tawaran serupa hingga tiga kali.

Kegalauan ini disebut juga menjalar ke pendukungnya, di mana sebuah polling internal menunjukkan 57% menolak Anies bergabung dengan pemerintah.

Menurut Refly, karakter politik Anies menjadi kunci untuk memahami potensi keputusannya.

"Anies ini memiliki darah politik, pejuang, dan intelektual. Politiknya adalah politik nilai, bukan sekadar pragmatisme," tutur Refly Harun.

Baca Juga: Apa Saja 3 Pesan Rahasia Prabowo yang Disampaikan Dasco ke Megawati?

Syarat Non-Negotiable: 'Bersihkan Geng Solo'

Statment Refly Harun di YouTube.
Statment Refly Harun di YouTube.

Refly Harun menyoroti dua syarat utama yang kemungkinan besar akan menjadi harga mati bagi Anies jika serius mempertimbangkan untuk bergabung.

Pertama, dan yang paling berisiko, adalah Anies tetap memposisikan diri sebagai oposisi kritis dari dalam.

Syarat kedua, yang lebih eksplosif, adalah adanya permintaan untuk merombak komposisi kabinet secara signifikan.

"Anies juga mungkin mengajukan syarat untuk 'membersihkan Geng Solo' dari kabinet," ungkap Refly.

Istilah "Geng Solo" kerap diasosiasikan dengan lingkaran terdekat Presiden Joko Widodo dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang berasal dari Solo. Permintaan ini, jika benar, akan menjadi manuver politik tingkat tinggi yang bisa menguji soliditas koalisi Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI