Mengincar Pengaruh Jokowi Menuju 2029
Melihat polanya, serangan ini tampaknya bukan hanya soal masa lalu, tetapi investasi politik untuk masa depan. Jokowi, bahkan setelah tidak lagi menjabat, diproyeksikan akan tetap menjadi figur sentral dan kingmaker dalam konstelasi politik menuju 2029.
Melemahkan kredibilitas Jokowi secara terus-menerus melalui isu seperti ijazah palsu adalah strategi efektif untuk menggerus pengaruhnya.
Tudingan Silfester bahwa ada agenda untuk memisahkan Prabowo dan Gibran di tengah jalan juga mengindikasikan bahwa ini adalah bagian dari pertarungan kekuasaan jangka panjang.
Keterlibatan purnawirawan jenderal, jika terbukti, bukanlah hal aneh mengingat peran historis dan pengaruh mereka yang masih kuat di panggung politik Indonesia.
Kesimpulan: Waktunya Publik Cerdas
Tudingan adanya jenderal purnawirawan di balik isu ijazah Jokowi adalah babak baru dari sebuah saga politik yang tak berkesudahan.
Di satu sisi, ada klaim serius dari relawan yang perlu dibuktikan.
Di sisi lain, ada rekam jejak panjang yang menunjukkan bahwa isu ini telah berulang kali dimentahkan, baik secara kelembagaan oleh UGM maupun secara hukum.
Baca Juga: 375 Ribu Lulusan UGM Cap-nya Sama, Kecuali Ijazah Jokowi?
Bagi kita, terutama generasi milenial dan anak muda, penting untuk melihat isu ini dengan kacamata kritis.
Membedakan antara kritik yang konstruktif, pencarian kebenaran yang tulus, dengan kampanye hitam yang didasari oleh motif politik jangka pendek dan panjang adalah kunci untuk menjadi pemilih yang cerdas.