Fathian Soroti Nama Jokowi di Sidang Tom Lembong: Pemimpin Harus Siap Pasang Badan

Denada S Putri Suara.Com
Minggu, 10 Agustus 2025 | 17:23 WIB
Fathian Soroti Nama Jokowi di Sidang Tom Lembong: Pemimpin Harus Siap Pasang Badan
Kolase foto Fathian Pujakesuma sebut Jokowi "Bos yang buruk". [Instagram/@fathianpujakesuma]

Suara.com - Konten kreator Fathian Pujakesuma menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya ikut bertanggung jawab dalam kasus hukum yang menjerat mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong.

Dalam unggahan video yang ia bagikan, Fathian merujuk pada pernyataan Jokowi yang mengakui pernah memerintahkan Tom Lembong untuk melakukan impor gula, sebagaimana diberitakan sejumlah media.

“Gua bisa tahu bahwa Jokowi adalah bos yang buruk dari satu pernyataan dia aja. Pernyataan bahwa apa yang dilakukan oleh Tom Lembong adalah atas perintah dia,” kata Fathian, mengutip pemberitaan dengan tajuk "Jokowi Akui Perintah Tom Lembong Impor Gula: Tapi Teknisnya di Kementerian".

Fathian menegaskan, ia tidak menyoroti aspek hukum, melainkan perspektif manajemen organisasi.

Ia mengibaratkan struktur pemerintahan seperti perusahaan, di mana presiden setara CEO dan menteri setara direktur.

“Dalam organisasi, orang yang salah dan orang yang bertanggung jawab bisa jadi dua orang berbeda. Tapi kalau kita ngomongin relasi atasan-bawahan, yang salah bisa bawahan, tapi yang tanggung jawab harusnya atasannya,” jelasnya.

Berdasarkan pengalamannya bekerja di pabrik, Fathian menyebut bahwa setiap kesalahan anak buah tetap menjadi tanggung jawab pimpinan.

“Mereka yang salah, gua yang tanggung jawab sebagai atasannya. Karena mereka kerja di bawah struktur, di bawah komando yang gua buat,” ujarnya.

Menurutnya, tanggung jawab itu berlaku baik ketika kesalahan dilakukan karena perintah langsung, persetujuan, maupun pembiaran dari atasan.

Baca Juga: Pesan Sudirman Said ke Prabowo: Lakukan Koreksi Total, Jangan Terus Topang Baron Kekuasaan

“Sayangnya, yang kita lihat ini, bukan pemimpin yang mau pasang badan atas kesalahan yang berasal dari perintahnya sendiri. Harusnya, yang duduk di kursi persidangan tidak hanya menterinya, tapi juga orang yang ngasih perintah, yaitu presidennya,” tegas Fathian.

Ia menambahkan, penyebutan nama Jokowi dalam persidangan Tom Lembong seharusnya menjadi alasan kuat untuk memanggil kepala negara tersebut.

“Pemimpin itu nggak cuma soal ngasih perintah, tapi siap dihukum, siap pasang badan untuk semua kesalahan yang terjadi di bawah perintah lo,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI