Suara.com - Konser .Feast mendadak jadi ruang kritik sosial ketika bassist mereka, Fadli Fikriawan alias Awan, menyoroti tindakan aparat yang dianggap berlebihan.
Dari atas panggung, ia menegur polisi yang terlihat memperlakukan kasar penonton hanya karena membawa bendera bergambar One Piece.
“Gile kayaknya, orang moshing biasa aja bawa bendera One Piece tuh nggak usah dipukulin kali, Pak,” seru Awan, yang langsung disambut sorakan panjang ribuan penonton, dikutip Minggu 17 Agustus 2025.
Bagi Awan, moshing dan membawa bendera One Piece hanyalah bentuk ekspresi khas anak muda yang tidak seharusnya dianggap pelanggaran.
Ia meminta aparat lebih santai menghadapi energi audiens di konser.
“Iyee biasa aja di situ, haduh, biasa aja, kagak usah dipukulin, lu dibayar juga pake duit-duit mereka. Oy! Orang moshing biasa aja, lu yang orange-orange juga sama, biasa aja-biasa aja. Tenang aja Pak,” ucapnya lagi.
Awan juga menegaskan bahwa polisi dan penonton sebenarnya sama-sama masih muda.
“Ente masih muda? Tahu ane, itu (penonton) juga masih muda, sama aja, ekspresif aja,” katanya.
Ia lalu mengingatkan agar aparat tidak salah sasaran dalam bertindak.
Baca Juga: Kasus Kredit Fiktif Bankaltimtara Rugikan Rp275,2 M, 3 Bank Digeledah tapi Belum Ada Tersangka!
“Kalau selama nggak ada yang maling, kalau maling baru boleh lu pukulin. Kalau moshing bawa bendera One Piece, jangan dipukulin,” tegasnya.
Pernyataan tersebut kian membakar semangat penonton yang bersorak mendukung. Bahkan, Awan sempat menyindir aparat yang menurutnya masih belia namun bersikap represif.
“Dek, lu kan baru lulus SMA (sembari menunjuk ke arah penonton diduga polisi). Adik-adik yang berseragam. Gimana? 17-an ye bentar lagi ye, masih kayak gitu tuh kelakuannya,” ucapnya.
Tak berhenti di situ, Awan menyelipkan kritik soal pajak dan kondisi bangsa dengan gaya sarkastik.
“Pajak aja makin ditarikin ye, makin gede ye? Katanya bangsa yang besar, besar pajaknya. Gila, gila, gilaaa,” ujarnya.
Meski sempat keras, ia menutup pernyataan dengan nada bercanda tentang risiko dari kritiknya.