Hukum Karma is Real, Wamenaker Noel Dulu Lantang Teriak Tangkap Prabowo

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Kamis, 21 Agustus 2025 | 13:48 WIB
Hukum Karma is Real, Wamenaker Noel Dulu Lantang Teriak Tangkap Prabowo
Wamenaker Immanuel Ebenezer dulu lantang teriak tangkap Prabowo. [suara.com/faqih]

Suara.com - Panggung politik Indonesia kembali menyajikan sebuah drama dengan tingkat ironi yang luar biasa. Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penangkapan ini bukan sekadar kasus korupsi pejabat biasa; ia membuka kembali kotak pandora berisi jejak digital dan manuver politik sang Wamenaker yang penuh liku dan kontradiksi.

KPK mengonfirmasi bahwa operasi senyap ini menyasar dugaan praktik kotor di Kementerian Ketenagakerjaan.

"Terkait pengurusan sertifikasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)," ujar Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (21/8/2025).

Menurut Fitroh, modus yang dilakukan adalah pemerasan terhadap sejumlah perusahaan yang membutuhkan sertifikasi vital tersebut.

Bersama Noel, KPK turut mengamankan sekitar 10 orang lainnya dan kini memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka.

Penangkapan ini menjadi akhir yang tragis dari sebuah perjalanan politik yang pragmatis. Noel, yang mendapatkan posisi Wamenaker berkat dukungannya kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024, adalah orang yang sama yang beberapa tahun lalu berdiri di barisan terdepan menuntut penangkapan Prabowo.

Jejak digital tidak pernah lupa. Pada Pilpres 2019, saat masih menjadi Panglima Relawan Jokowi Mania (Joman), Noel adalah salah satu musuh politik Prabowo yang paling vokal.

Puncaknya adalah saat kasus hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet meledak. Noel secara terbuka dan keras menuntut aparat penegak hukum untuk memproses Prabowo.

Baca Juga: Mahfud MD Soroti OTT Wamenaker Noel, Akankah KPK Mulai Lepas dari Belenggu Politik?

"Saya juga kaget juga kaget gini saya ini secara historis sejarah adalah aktivis 98, kedua waktu 2019 saya yang secara terbuka meminta Prabowo ditangkap dalam kasus Ratna Sarumpaet," aku Noel dalam sebuah wawancara dikutip dari Youtube Catatan Jurnalis Sukriansyah.

Namun, politik adalah seni kemungkinan. Menjelang Pilpres 2024, Noel melakukan manuver 180 derajat. Ia berbalik arah dan menjadi salah satu pendukung Prabowo-Gibran.

Ia menceritakan momen pertemuan pertamanya dengan pria yang dulu ia serang, yang terjadi pada Februari 2023. Momen itu mengubah segalanya.

"Saya ketemu dengan Pak Prabowo disambut dengan hangat kita makan bahkan saya dikasih sedikit orasi di dalam rumahnya," kenang Noel.

Ia mengaku terkejut dengan sosok Prabowo yang ia temui secara langsung. Gambaran garang yang selama ini ada di benaknya luntur seketika.

"Saat itu pidatonya Pak Prabowo yang luar biasa kita kaget tentang gagasan soal mimpi besar Indonesia kemudian dia bicara soal demokrasi atas kemudian dia bicara tentang rekonsiliasi... ada hal yang menarik lagi menyampaikan hal-hal yang selain strategis dia seorang humoris Oh ya Jadi ya nggak seperti yang digambarkan publik selama ini," papar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?