Suara.com - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merevitalisasi Taman Margasatwa Ragunan kini diwarnai dua perdebatan; wacana Ragunan buka malam dan kekhawatiran kenaikan harga tiket. DPRD DKI Jakarta pun langsung pasang badan, memberikan dukungan bersyarat dan ultimatum kepada Gubernur Pramono Anung.
Di satu sisi, DPRD mendukung revitalisasi. Di sisi lain, mereka menegaskan agar Pemprov jangan pernah bermimpi menaikkan harga tiket masuk kebun binatang kebanggaan warga Jakarta itu.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, menegaskan bahwa partainya mendukung penuh rencana perbaikan Ragunan. Namun, ada satu syarat yang tidak bisa ditawar, yakni harga tiket harus tetap murah.
“Kita support (dukung). Selama harga tiketnya tidak jadi mahal. Harus kita pertahankan untuk hiburan rakyat,” kata Yuke, Kamis (21/8/2025).
Menurutnya, harga tiket yang saat ini hanya Rp 4.000 untuk dewasa adalah kunci mengapa Ragunan menjadi destinasi favorit semua lapisan masyarakat.
“Karena Ragunan satu-satunya hiburan untuk masyarakat umum yang murah meriah tapi juga bisa belajar banyak di situ,” ujarnya.
Wacana Ragunan Malam yang Bikin Penasaran
Revitalisasi ini juga dibumbui dengan wacana ambisius dari Gubernur Pramono Anung untuk membuka Ragunan hingga malam hari. Ide ini sontak memicu rasa penasaran publik akan pengalaman baru berinteraksi dengan satwa di malam hari.
Namun, ide ini ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Baca Juga: DPRD PSI Geram: Jakarta Macet Parah, Ekonomi Terancam! Sindir Gubernur yang Terlena Data
Menanggapi wacana Ragunan Malam, pihak pengelola justru memberikan respons yang sangat hati-hati. Humas Ragunan, Bambang Wijayanto, menegaskan bahwa semua keputusan harus menunggu selesainya masterplan revitalisasi.
"Kemungkinan besar akan dipersiapkan juga untuk itu (Ragunan malam). Tapi masterplan belum jadi, masih dibahas," jelas Bambang.
Ia membeberkan tantangan teknis yang sangat serius.
"Satwa siang itu harus istirahat di malam hari, begitu juga sebaliknya satwa malam. Jadi harus diatur supaya mereka tidak non-stop 24 jam harus atraksi," ujarnya.
Terkait usulan kenaikan tarif yang juga sempat dilontarkan Gubernur Pramono, pihak pengelola mengaku belum bisa memberikan kepastian. Nasib harga tiket Ragunan ke depan tampaknya masih menjadi misteri.
“Belum ada kepastian. Kisarannya belum tahu. Pak Gubernur punya rencana sendiri soal harga. Kita belum tahu,” pungkas Bambang.