Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal

Senin, 25 Agustus 2025 | 19:50 WIB
Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
Ilustrasi Liga Inggris (foto: Shutterstock)

Ia menceritakan dengan detail kecurigaannya terhadap dua pembeli misterius yang datang saat kejadian.

Menurutnya, mereka seolah sengaja datang untuk mencari-cari kesalahan.

"Awalnya itu kan halal bihalal. Kita kumpul keluarga saja, bukan niat nonton bareng. Terus ada orang datang bertubuh tegap pesan kopi hitam dua terus foto-foto," tutur Endang.

Ia menegaskan tidak pernah berniat menggelar acara nonton bareng (nobar) komersial yang menarik bayaran.

"Kalau nobar itu kan diniati, ada tiket, ada komersil. Wong kita enggak ada tiket, enggak ada apa-apa. Itu acara keluarga," jelasnya.

Kecurigaan Endang semakin kuat saat mengingat kembali perilaku kedua pria tersebut.

"Bajunya hitam-hitam, beli kopi. Tahu-tahu moto-moto (mengambil foto). Saya jadi curiga, kok kayak cari-cari kesalahan," kisahnya.

Rasa janggal ini diperparah dengan besaran denda yang menurutnya tidak masuk akal.

Endang merasa diperlakukan seolah-olah ia adalah pebisnis besar yang meraup untung dari acara nobar, padahal kenyataannya tidak demikian.

Baca Juga: Menko PMK Sindir Paradigma Kesehatan: Bukan Sekadar Panjang Umur, Tapi Masa Tua Berkualitas

"Mintanya Rp115 juta, saya tidak ikhlas. Lha wong saya ini orang tua, sakit jantung, sudah 22 tahun minum obat. Rasanya itu berlebihan sekali," ucap Endang.

Perspektif Hukum: Komersial vs. Privat

Meskipun terdengar seperti menargetkan masyarakat kecil, dari sisi hukum, tindakan pemegang hak siar memiliki dasar yang kuat.

Kuasa Hukum Indonesia Entertainment Group (IEG), Ebenezer Ginting, menjelaskan bahwa pelanggaran hak cipta tidak selalu berkaitan dengan penjualan tiket.

“Klien kami adalah pemegang lisensi eksklusif Liga Inggris. Artinya masyarakat boleh menikmati di rumah secara privat. Tapi kalau dipakai sebagai ikon usaha, seperti nonton bareng atau diputar di zona komersial, itu melanggar. Ada lisensi khusus yang harus dibayarkan,” kata Ebenezer.

Ia menegaskan bahwa unsur kesengajaan tidak menjadi tolok ukur utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?