Skripsi Dilempar Dosen ke Lantai, Meja Dihantam Mahasiswa: Ibu Kemana Seminggu?!

Tasmalinda Suara.Com
Selasa, 26 Agustus 2025 | 22:17 WIB
Skripsi Dilempar Dosen ke Lantai, Meja Dihantam Mahasiswa: Ibu Kemana Seminggu?!
Skripsi dilempar ke lantai oleh dosen

Suara.com - Sebuah video yang merekam puncak frustasi seorang mahasiswa tingkat akhir kini meledak di media sosial dan menjadi cerminan pahit dari tekanan dunia akademik.

Dalam klip singkat yang beredar luas, terlihat adegan dramatis di mana seorang dosen pembimbing dengan santai melempar tumpukan kertas skripsi ke lantai, yang langsung memicu amarah seorang mahasiswa hingga menendang meja.

Momen yang terekam di sebuah ruangan yang diduga kantor dosen itu sontak menjadi perbincangan panas.

Video diawali dengan suasana tegang. Beberapa mahasiswa tampak berdiri di sekitar meja yang penuh dengan tumpukan map dan kertas.

Tiba-tiba, seorang dosen wanita berbaju merah terlihat mengambil sebuah map skripsi dan melemparkannya ke lantai di dekat kaki seorang mahasiswa berjaket.

Tindakan yang dianggap sangat merendahkan itu menjadi pemicu ledakan emosi. Mahasiswa yang skripsinya dilempar, yang telah menunggu dengan sabar, tak kuasa lagi menahan amarahnya.

Tanpa ragu, mahasiswa itu meluapkan amarahnya dengan menendang meja yang ada di hadapannya hingga menimbulkan suara gaduh.

Namun, bukan tindakan kekerasannya yang menjadi sorotan utama netizen, melainkan kalimat yang ia lontarkan sesudahnya. Kalimat yang menyiratkan akumulasi kekecewaan dan rasa lelah yang mendalam.

"Jgn Dipersulit, Ibu Kemana 1 Minggu," teriak mahasiswa tersebut dengan nada putus asa.

Baca Juga: Tak Punya Laptop, Gadis Papua Ini Tuntaskan Skripsi Lewat Layar HP

Kalimat ini bukan sekadar keluhan, melainkan sebuah ledakan dari akumulasi kekecewaan yang mungkin sudah ia pendam lama.

Ungkapan "Ibu Kemana 1 Minggu" menjadi kunci yang membuka konteks dari seluruh drama ini.

Banyak warganet yang langsung berspekulasi bahwa mahasiswa tersebut merasa proses bimbingannya dihambat atau diabaikan oleh sang dosen, namun kini justru diperlakukan tidak adil.

Video ini dengan cepat membelah warganet menjadi dua kubu.

Satu sisi menyayangkan tindakan anarkis mahasiswa yang menendang meja, menganggapnya tidak sopan dan berlebihan.

Namun, di sisi lain, gelombang simpati yang jauh lebih besar mengalir untuk sang mahasiswa.

Ribuan komentar dari mahasiswa dan alumni membanjiri unggahan tersebut, berbagi pengalaman serupa tentang "dosen horor" dan proses bimbingan skripsi yang terasa seperti "neraka".

Banyak yang merasa tindakan melempar hasil kerja keras seseorang ke lantai adalah bentuk penghinaan tertinggi yang tidak dapat dibenarkan dalam konteks pendidikan.

"Skripsi itu darah, keringat, dan air mata. Dilempar ke lantai itu sakitnya lebih dari dipukul," tulis seorang netizen.

"Saya tim mahasiswa. Kalian tidak tahu rasanya sudah begadang, revisi, print, eh dosennya hilang seminggu terus pas ketemu malah direndahkan," timpal yang lain.

Insiden ini kembali membuka diskusi publik yang lebih luas tentang relasi kuasa yang timpang antara dosen dan mahasiswa, serta tekanan psikologis luar biasa yang dihadapi oleh para pejuang skripsi.

Bagi banyak orang, video ini bukan hanya tentang satu mahasiswa yang marah, melainkan representasi dari jeritan hati ribuan mahasiswa lain yang merasa tidak didengar, tidak dihargai, dan dipersulit dalam langkah terakhir mereka meraih gelar sarjana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?