Calon Rektor Unhas Dikawal 10 Perempuan Cantik, Ini Alasannya!

Muhammad Yunus Suara.Com
Kamis, 28 Agustus 2025 | 13:17 WIB
Calon Rektor Unhas Dikawal 10 Perempuan Cantik, Ini Alasannya!
Marhaen Hardjo dikawal sepuluh sales promotion girl (SPG) saat mendaftar sebagai calon Rektor Universitas Hasanuddin Makassar, Kamis 28 Agustus 2025 [Suara.com/Istimewa]
Kesimpulan
  • Dikawal 10 SPG, Calon Rektor Unhas Marhaen Hardjo Tampil Nyentrik ala Sultan Hasanuddin
  • Spesialis Stem Cell, Marhaen Hardjo Wakafkan Hidup untuk Unhas
  • Marhaen Tantang Petahana Jamaluddin Jompa dan Prof Budu di Pilrek Unhas 2025

Suara.com - Marhaen Hardjo resmi mendaftar sebagai calon Rektor Universitas Hasanuddin Makassar pada Kamis 28 Agustus 2025. Ia mendaftar dengan cara yang membuat suasana gedung rektorat Unhas mendadak riuh.

Marhaen datang ke lantai 4 Gedung Rektorat dikawal sepuluh sales promotion girl (SPG) yang membawa selebaran bertuliskan "Vote Marhaen Hardjo".

Kehadiran mereka sontak menjadi perhatian sivitas akademika dan awak media yang meliput jalannya pendaftaran.

Ia juga terlihat mengenakan jas akademik lengkap dengan passapu merah, berpenampilan ala Sultan Hasanuddin.

Prosesi pendaftarannya semakin meriah dengan alunan musik tradisional dan atraksi budaya anggaru yang melambangkan keberanian dan tekad.

Marhaen tak menampik bahwa dirinya memang ingin tampil beda. Ia sengaja menghadirkan SPG agar momentum pendaftaran terasa segar dan tidak monoton.

Marhaen Hardjo dikawal sepuluh sales promotion girl (SPG) saat mendaftar sebagai calon Rektor Universitas Hasanuddin Makassar, Kamis 28 Agustus 2025 [Suara.com/Istimewa]
Marhaen Hardjo dikawal sepuluh sales promotion girl (SPG) saat mendaftar sebagai calon Rektor Universitas Hasanuddin Makassar, Kamis 28 Agustus 2025 [Suara.com/Istimewa]

"Saya bingung juga karena semua dekan dan dosen sudah diborong pendaftar sebelumnya," ujarnya sambil tertawa.

Menurutnya, biasanya SPG jadi daya tarik tersendiri. Meski para SPG itu tidak memiliki hak pilih dalam pemilihan, kehadiran mereka adalah simbol keterbukaan dan kreativitas.

"Saya rasa kehadiran mereka ini bisa membuat wajah Unhas lebih cerah, lebih enak dilihat. Mungkin agak out of the box, tapi bisa memberi warna lain dalam pemilihan rektor ini," katanya.

Baca Juga: Ustad Das'ad Latif Berjubah Garuda Bagi-bagi Beasiswa di Unhas

Penampilannya yang menyerupai pahlawan nasional Sultan Hasanuddin juga bukan tanpa alasan.

Bagi Marhaen, Sultan Hasanuddin adalah simbol perjuangan yang relevan dengan semangatnya untuk membawa Unhas ke arah kejayaan.

"Sebagai pejuang tentu tidak ada kata kalah atau menang, yang ada hanyalah kejayaan Unhas. Saya datang dengan cosplay Sultan Hasanuddin untuk menunjukkan tekad itu," ujarnya.

Marhaen menegaskan dirinya bukan sosok sempurna. Namun, ia ingin merangkul semua pihak, termasuk media, dalam perjalanan menuju kursi rektor.

"Jangan ada lagi sekat antara profesor dan bukan profesor. Itu hanya gelar akademik. Saya pun sudah mengusulkan diri untuk profesor. Yang penting visi dan misi yang saya bawa untuk menjadikan Unhas sebagai center of excellence," tegasnya.

Marhaen bukan nama baru dunia akademik. Ia dikenal sebagai dokter spesialis sel punca (stem cell) dan kini menjabat Kepala Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Unhas.

Sebelum kembali aktif di Unhas, ia sempat meniti karier di beberapa kampus swasta.

Marhaen pernah menjabat Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Makassar, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa, hingga Direktur Rumah Sakit Universitas Indonesia Timur.

Selain itu, ia juga aktif di Komite Nasional Sel Punca Indonesia, lembaga yang mendorong pengembangan riset dan terapi berbasis stem cell di tanah air.

Dalam pemilihan kali ini, Marhaen akan bersaing dengan petahana Rektor Unhas, Prof Dr Jamaluddin Jompa dan Profesor Budu.

Jamaluddin adalah guru besar Biologi dan Ekologi Laut di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, yang memimpin Unhas sejak 2022. Sementara, Prof Budu adalah Dekan Pascasarjana Unhas.

Marhaen menekankan ia maju jadi calon rektor tanpa mempertimbangkan menang atau kalah. Baginya yang terpenting adalah menyampaikan gagasan yang bisa diadopsi oleh siapa pun yang kelak terpilih.

"Saya maju karena ingin membuktikan bahwa hidup saya ini saya wakafkan untuk Unhas. Saya ingin universitas ini menjadi center of excellence di tingkat nasional maupun internasional," sebutnya.

Dr. Marhaen Hardjo, M. Biomed., Ph.D menjadi pendaftar ketiga dalam proses seleksi calon rektor Unhas, kamis 28 Agustus 2025 [Suara.com/Humas Unhas]
Dr. Marhaen Hardjo, M. Biomed., Ph.D menjadi pendaftar ketiga dalam proses seleksi calon rektor Unhas, kamis 28 Agustus 2025 [Suara.com/Humas Unhas]

Dalam kesempatan itu, ia juga memperkenalkan tim sukses yang disebutnya sebagai sahabat. Meski tidak memiliki hak suara, tim tersebut diyakininya sebagai sumber dukungan moral.

Wakafkan Diri

Dr. Marhaen Hardjo, M. Biomed., Ph.D menjadi pendaftar ketiga dalam proses seleksi calon rektor yang tengah berlangsung di Kampus Unhas, Tamalanrea, Makassar.

Kedatangannya diiringi nuansa budaya Bugis-Makassar. Marhaen tampil mengenakan jas merah almamater Unhas dan passapu merah di kepala.

Kehadirannya juga didampingi pendukung yang kompak mengenakan kaos merah bergambar foto wajah Marhaen dengan tulisan “Vote Marhaen Hardjo Calon Rektor Unhas 2026–2030” serta tagline “Unhas Unggul, Mendunia, dan Berdampak Nyata.”

Sebanyak 13 berkas persyaratan yang diserahkan kemudian diperiksa secara teliti oleh panitia. Hasil verifikasi menyatakan seluruh dokumen yang diajukan lengkap dan memenuhi syarat pendaftaran.

Dalam keterangannya, Kepala Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Unhas ini menyampaikan tekad untuk mengabdikan seluruh kemampuan dan pengalamannya demi kemajuan Unhas.

Sepuluh sales promotion girl (SPG) mengawal pendaftaran Calon Rektor Unhas Dr. Marhaen Hardjo, M. Biomed., Ph.D, Kamis 28 Agustus 2025 [Suara.com/Istimewa]
Sepuluh sales promotion girl (SPG) mengawal pendaftaran Calon Rektor Unhas Dr. Marhaen Hardjo, M. Biomed., Ph.D, Kamis 28 Agustus 2025 [Suara.com/Istimewa]

Ia menegaskan bahwa kepemimpinan bukan sekadar jabatan, melainkan amanah yang harus dipertanggungjawabkan.

“Saya sadar bahwa saya bukanlah kandidat yang sempurna. Namun dengan niat yang tulus, saya ingin mengajak seluruh stakeholder Unhas untuk bersama-sama membangun dan menjaga kebesaran universitas ini. Unhas adalah rumah kita semua,” ujarnya.

Lebih lanjut, Marhaen menekankan bahwa visi dan gagasan adalah hal terpenting dalam kontestasi rektorat, bukan semata soal menang atau kalah.

Ia menyatakan kesiapannya untuk menjadikan Unhas sebagai center of excellence di tingkat nasional maupun internasional.

“Saya mewakafkan hidup saya untuk Unhas. Bagi saya, menjadi rektor bukanlah pencapaian pribadi, melainkan langkah bersama dengan seluruh sahabat, kolega, dan keluarga besar Unhas,” tambahnya.

Marhaen juga menegaskan bahwa pencalonannya tidak dimaksudkan untuk bersaing semata, melainkan menghadirkan pilihan dengan gagasan nyata yang berpijak pada nilai kebudayaan, kolaborasi, dan keberlanjutan.

Dengan pendaftaran ini, proses penjaringan bakal calon Rektor Unhas 2026–2030 terus bergulir.

Masing-masing kandidat membawa visi dan strategi untuk meneguhkan posisi Unhas sebagai universitas yang unggul, mendunia, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?