“Organisasi sistem payment tersebut perlu dipelajari efektivitas dan praktik bisnisnya untuk memperkuat dan memperkaya pemahaman penerapan payment sistem yang ideal untuk Indonesia,” ujar Misbakhun.
![Massa aksi bentrok dengan personel kepolisian di kawasan Senayan saat menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (28/8/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/28/60585-demo-di-dpr-demo-di-dpr-ricuh-ricuh-demo-dpr.jpg)
“Termasuk penggunaan tekhnologi dan digitalisasi sistem pembayaran penggunaan QRIS atau tap NFT yang banyak dipraktikkan secara berbeda-beda pada skala teknologi pada industri dan pihak regulator,” tambah dia.
Komisi XI, lanjut dia, juga mengunjungi kantor representative office Bank BNI di Sydney (28/8) yang belum 1 tahun di buka di Sydney untuk mengetahui apa saja transaksi pelayanan perbankan antara Indonesia dan Australia yang dilayani.
Misbakhun mengungkapkan transaksi batu bara di Australia sudah mencapai 2 milyar Dolar Australia sementara pendidikan dan pariwisata mencapai 1,45 milyar Dolar Australia.
“Belum lagi ada 5 konglomerat besar Indonesia mempunyai konsesi tambang sebanyak lebih dari 10. Itu adalah size bisnis yang besar dimana BNI ingin memberikan pelayanan untuk itu,” kata Misbakhun.
Lalu, Komisi XI bersama Bank Indonesia bertemu dengan Reserve Bank of Australia (RBA) Bank Sentral Australia (29/8) di Sydney untuk mendiskusikan penerapan national payment gateway dalam rangka cross border transaction dan membuka peluang kerja sama QRIS Indonesia bisa dipakai di Australia.
Sebab, kata Misbakhun, banyak pelajar dan wisatawan dari Indonesia sehingga dibuka peluang penerapan QRIS Indonesia di Australia seperti hal nya di Jepang, Thailand dan Malaysia.
“Topik berikutnya adalah mengenai isu yg sedang kuat yaitu Central Bank Digital Currency (CBDC) yang makin kuat dorongan mewujudkan CBDC karena desakan yg kuat soal crypto, sebagai asset keuangan di mana isu stabel coin, digital ledger dan tokenisasi aset keuangan sebagai produk under lying,” tandas dia.
Baca Juga: Pria Viral Kejang Saat Demo di Medan Ternyata karena Belum Makan