Bahkan, Sumber Suara.com mengatakan bahwa penjarahan hanya "tertuju pada satu titik tujuan tanpa menghiraukan lingkungan sekitar," bahkan di lingkungan elite sekali pun.
![Penampakan rumah Ahmad Sahroni politis Partai NasDem saat digeruduk massa pada Sabtu (30/8/2025). [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/30/90690-rumah-sahroni.jpg)
"Massa dari luar dan terkoordinir," ucap Sumber tersebut, memberikan indikasi kuat adanya perencanaan matang di balik setiap pergerakan.
Sumber tersebut mengemukakan bahwa di lingkungan rumahnya, ada salah satu tokoh yang menjadi target massa penjarah, namun saat ini sudah tidak diketahui lokasi tempat tinggalnya.
"Total tiga kali dapat kunjungan dari kelompok (massa) berbeda," ujarnya.
Ia menceritakan, awalnya sempat mendengar kabar rumah beberapa tokoh politik nasional yang dikenal vokal membela tunjangan DPR telah dijarah massa dari pemberitaan media.
Saat itu, ia mengaku penasaran dengan masing-masing alamat rumah tokoh publik yang sudah ditarget sejak awal.
"Saya kira sampai tengah malam aman. Ternyata sekira mendekati subuh ada pesan dari Pak RW dan nggak lama ada warga yang kirim rekaman video, memperlihatkan banyak motor di area depan gerbang portal perumahan," ujarnya.
Lantaran itu, akhirnya warga bergerak ke pos satpam untuk memastikan kondisi.
Saat itu, Ketua RW setempat mengungkapkan bahwa sempat ada perwakilan dari massa tersebut yang mengecek salah satu rumah, diduga didiami salah satu target.
Baca Juga: Geger! Rumah Sri Mulyani di Bintaro Dijarah Massa, Pelaku Bangga Pamer Dapat Perhiasan
"Memang dulu ada (salah satu target) yang pernah ngontrak di sini," ujarnya.
Massa penjarah meminta untuk mendatangi rumah tersebut guna memastikannya.
Setelah pintu diketuk namun tidak ada jawaban, perwakilan massa kemudian memeriksa data pemilik mobil dengan mencocokkan nomor pelat kendaraan.
"Mereka sempat mendebat RW yang disebut tidak tahu ada warganya yang pindah, baik secara administratif maupun mobilitas barang."
Setelah tidak menemukan target, massa meninggalkan lokasi.
"Setelah perwakilan balik juga sempet riuh, tapi bisa dikendalikan oleh sesama."