- Sebuah gerakan di platform X viral setelah netizen Malaysia, Singapura, Australia hingga Inggris memesan makanan.
- Driver ojol semula mengira mendapat order fiktif, namun ternyata pesanan itu ditujukan langsung untuk mereka.
- Fenomena ini menunjukkan bagaimana media sosial mampu memobilisasi kebaikan dengan cepat
Suara.com - Di tengah panasnya aspal jalanan dan ketegangan aksi demonstrasi, sebuah fenomena solidaritas lintas negara yang mengharukan kini viral di media sosial.
Para driver ojek online (ojol) di Indonesia dikejutkan dengan "hujan" pesanan makanan, minuman, hingga obat-obatan yang datang bukan dari pelanggan lokal, melainkan dari netizen di Malaysia, Singapura, Australia, bahkan hingga Inggris.
Diprakarsai oleh sebuah gerakan di platform X (dulu Twitter), aksi ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian dan kemanusiaan mampu menembus batas geografis dan zona waktu, langsung ke jantung perjuangan rakyat kecil.
Satu Cuitan yang Menggema ke Seluruh Dunia
Semua berawal dari sebuah inisiatif sederhana yang digagas oleh pengguna X dengan akun @/sighyam.
Ia mengajak netizen global untuk melakukan aksi nyata: memesan makanan melalui aplikasi GrabFood di Indonesia, namun dengan satu instruksi khusus di kolom catatan.
"Pesanan ini untuk Abang Driver dan teman-teman di jalan. Jaga diri, tetap sehat. Salam solidaritas dari [Nama Negara]," begitu kira-kira pesan yang mereka tulis.
Ide brilian ini langsung meledak. Awalnya, gerakan ini didominasi oleh netizen dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Namun, dalam hitungan jam, api solidaritas ini menjalar tanpa kendali.
Baca Juga: Siapa Sopir Rantis Brimob yang Lindas Affan Kurniawan? Terancam Dipecat Tidak Hormat
Pesanan-pesanan mulai berdatangan dari lokasi yang tak terduga: Australia, Austria, hingga Inggris, mengubah aplikasi ojol menjadi saluran bantuan kemanusiaan internasional.
Bukan Sekadar Makanan: 'Pasokan Logistik' untuk di Garis Depan
Pemandangan di lapangan menjadi sangat mengharukan.
Banyak driver ojol yang awalnya mengira mendapat order fiktif, terkejut saat mengetahui bahwa makanan dan minuman yang mereka ambil justru untuk mereka sendiri dan rekan-rekannya.
Lebih dari itu, bantuan yang dikirim bukan hanya untuk mengisi perut. Banyak netizen luar negeri yang berpikir lebih jauh, memahami risiko yang dihadapi para driver di tengah kerumunan massa. Mereka juga memesan:
Ini mengubah aksi solidaritas dari sekadar "traktiran" menjadi sebuah "pasokan logistik" digital yang nyata, dikirim langsung kepada mereka yang dianggap berada di garis depan perjuangan dan paling rentan terdampak.
Fenomena ini adalah cerminan kuat dari beberapa hal yakni membuktikan bagaimana platform digital bisa menjadi alat mobilisasi kebaikan yang sangat efektif dan cepat.
Menunjukkan adanya ikatan tak terlihat antara masyarakat biasa di berbagai negara yang bersimpati pada perjuangan sesama rakyat kecil.
Ini adalah bentuk aktivisme yang sangat konkret dan berdampak langsung, di mana bantuan tidak perlu melalui birokrasi LSM atau pemerintah.
Di saat negara mungkin sedang terpolarisasi, aksi ini menjadi pengingat yang indah bahwa di level kemanusiaan, kita semua terhubung.
Satu klik di Austria bisa mengenyangkan perut dan mengobati luka seorang driver ojol di tengah riuhnya jalanan Jakarta.
Bagaimana perasaan Anda melihat aksi solidaritas global yang luar biasa ini?
Apa makna terbesar yang bisa kita ambil dari fenomena ini?
Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!