Siapa Dandi? Kematiannya di Makassar Bikin CEO Grab Anthony Tan Turun Gunung

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 02 September 2025 | 14:15 WIB
Siapa Dandi? Kematiannya di Makassar Bikin CEO Grab Anthony Tan Turun Gunung
CEO Grab Anthony Tan mengunjungi rumah duka Dandi (Suara.com/Lorensia Clara)
Baca 10 detik
  • Dandi tewas usai menjadi korban pengeroyokan massa di kawasan Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. 
  • Kematian Dandi membuat CEO Grab, Anthony Tan, terbang dari Singapuran ke Makassar.
  • Grab memberikan dukungan moral dan bantuan kepada keluarga Dandi.

Suara.com - Kisah memilukan terjadi di Makassar, di mana seorang driver ojol, Rusdamdiansyah atau Dandi, menjadi korban pengeroyokan massa. Kematian tragisnya membuat CEO Grab Anthony Tan sampai turun gunung.

Sebelumnya, Dandi sempat diduga provokator atau intel saat kerusuhan pecah di kawasan jalan utama. Namun kenyataannya, ia hanyalah seorang pengemudi ojol yang sedang melintas dan berjuang untuk menghidupi keluarganya. 

Peristiwa ini bukan hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga mengguncang komunitas driver ojol. Bahkan, tragedi Dandi membuat Anthony Tan, CEO sekaligus pendiri Grab, turun langsung dari Singapura untuk memberikan dukungan moral dan bantuan kepada keluarga korban.

Kehadiran seorang pemimpin perusahaan multinasional di tengah keluarga ojol sederhana menjadi simbol kuat betapa berharganya nyawa seorang mitra.

Lantas, siapa sebenarnya Dandi? Bagaimana kronologi kematiannya?

Siapa Dandi?

Dandi adalah seorang pemuda berusia 25 tahun asal Makassar. Sehari-hari, ia bekerja sebagai driver Grab untuk membiayai hidup sekaligus kuliahnya.

Dalam keseharian, Dandi dikenal sebagai sosok ramah, pekerja keras, dan sangat menyayangi keluarganya.

Ia telah menjadi mitra ojol selama bertahun-tahun, menjadikan pekerjaan itu bukan sekadar mata pencaharian, melainkan juga jalan untuk mewujudkan impian.

Baca Juga: Siapa Sopir Rantis Brimob yang Lindas Affan Kurniawan? Terancam Dipecat Tidak Hormat

Bagi keluarga dan teman dekatnya, Dandi adalah tulang punggung yang selalu bisa diandalkan.

Sayangnya, nasib malang menimpanya ketika ia berada di waktu dan tempat yang salah.

Kronologi Kematian Dandi

Pada malam Jumat, 29 Agustus 2025, kerusuhan terjadi di kawasan Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. Massa yang sedang ricuh menyebabkan situasi mencekam di sekitar kampus Universitas Muslim Indonesia.

Di tengah kekacauan itu, Dandi yang kebetulan melintas diduga sebagai intel oleh sekelompok massa. Tuduhan tersebut memicu pengeroyokan brutal yang membuatnya terluka parah.

Dalam kondisi kritis, Dandi segera dibawa ke RSUP Kemenkes Makassar. Meski tim medis berusaha keras menyelamatkannya, luka parah akibat pengeroyokan membuat nyawanya tak tertolong.

Keesokan harinya, kabar duka menyebar luas. Komunitas ojol di Makassar dan berbagai daerah lainnya ikut berduka, sementara keluarga Dandi harus menerima kenyataan pahit kehilangan sosok yang mereka cintai.

CEO Grab ‘Turun Gunung’

Kematian Dandi rupanya sampai ke telinga manajemen Grab di Singapura. Bagi Grab, Dandi bukan sekadar mitra, melainkan bagian dari keluarga besar yang selama ini ikut menggerakkan roda bisnis mereka.

Pada Senin, 1 September 2025, Anthony Tan, CEO dan Co-Founder Grab, datang langsung ke Makassar.

Ia mendatangi rumah duka, menemui ibu, istri, anak, adik, dan ipar almarhum. Kehadirannya bukan sebatas formalitas, melainkan wujud empati yang mendalam.

Momen penuh haru terjadi ketika Anthony Tan memeluk ibu Dandi. Tangis pecah, menyatukan duka keluarga dengan rasa solidaritas dari seorang pemimpin perusahaan besar.

Dengan suara bergetar, Anthony menyampaikan, “Dandi bukan hanya mitra kami, tapi keluarga kami. Kehilangan ini adalah kehilangan bersama.”

Bantuan Nyata dari Grab

Tak berhenti pada kata-kata, Grab memberikan dukungan nyata bagi keluarga Dandi. Beberapa di antaranya adalah:

  • BPJS Kesehatan Gratis: Keluarga inti Dandi mendapatkan jaminan BPJS Kesehatan gratis selama dua tahun penuh.
  • Modal Usaha melalui Grab Kios: Untuk memastikan keluarga tetap memiliki penghasilan, Grab memberikan modal usaha dan akses pendampingan melalui program Grab Kios. Bantuan ini diharapkan bisa membantu keluarga Dandi mandiri secara ekonomi.
  • Dukungan Berkelanjutan: Anthony Tan menegaskan bahwa dukungan ini bukan hanya santunan sesaat, melainkan bentuk komitmen jangka panjang agar keluarga Dandi tidak merasa ditinggalkan.

Langkah Anthony Tan menjadi contoh nyata bahwa seorang pemimpin sejati bukan hanya mengurus bisnis, tetapi juga peduli pada sisi kemanusiaan.

Selain itu, kematian Dandi juga menyuarakan kebutuhan mendesak akan regulasi dan perlindungan lebih baik bagi para pekerja di sektor gig economy.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?