- Desakan 211 organisasi masyarakat sipil yang dipublikasi melalui website YLBHI;
- Siaran pers Pusat Studi Hukum & Kebijakan (PSHK) Indonesia;
- Tuntutan 7 hari dari Salsa Erwina, Jerome Polin & Cheryl Marella (hasil rembug jutaan suara di kolom komentar dan Instagram Story);
- Pernyataan sikap Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI;
- Pernyataan sikap Center for Environmental Law & Climate Justice Universitas Indonesia;
- Tuntutan demo buruh 28 Agustus 2025;
- 12 Tuntutan Rakyat Menuju Reformasi Transparansi & Keadilan oleh Reformasi Indonesia di Change.org yang sudah menerima lebih dari 40.000 dukungan;
"17+8 kebetulan rakyat hadir dari kami warga biasa, yang merasa resah. Karena tidak ada respon yang sesuai dari pemerintah dan aparat yang tidak terarah, melewatkan substansi, dan cenderung represif sejak demonstrasi pada tanggal 28 Agustus tahun ini," jelas Afutami.
Ia menyebut dokumen tersebut disusun dari berbagai sumber kredibel. 17+8 Tuntutan Rakyat dipilih dengan beberapa kriteria.
Pertama, merespons cepat terhadap kekerasan dan kriminalisasi. Kedua, memuat kebijakan yang konsisten muncul di berbagai desakan publik.
"Semangat kami adalah untuk menangkap esensi dari kegelisahan warga. Kami sangat kecewa dan sangat inginkan pemerintah yang transparan, reformasi institusi menyeluruh, serta pemimpin yang seharusnya berempati kepada warganya," katanya.