Kesaksian Warga soal 5 Jenazah Terkubur dalam Satu Liang di Belakang Rumah

Eko Faizin Suara.Com
Kamis, 04 September 2025 | 21:58 WIB
Kesaksian Warga soal 5 Jenazah Terkubur dalam Satu Liang di Belakang Rumah
Ilustrasi - Kesaksian Warga soal 5 Jenazah Terkubur dalam Satu Liang di Belakang Rumah [Suara.com/M Aribowo]

Suara.com - Penemuan lima jenazah terkubur dalam satu liang di belakang rumah korban menggegerkan warga Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (1/9/2025).

Ema (55), kerabat korban memberikan kesaksian terkait penemuan 5 mayat anggota keluarganya. Dari hasil penggalian, ditemukan lima jenazah sekaligus yakni Sahroni (76), anaknya Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta satu anak berusia tujuh tahun dan balita.

Ema menyebut menjadi salah satu saksi yang pertama kali mencium bau busuk dari arah samping kediaman milik korban dan menduga ada sesuatu yang janggal karena rumah tersebut tampak sepi serta terkunci.

"Awalnya kami curiga karena keluarga Sachroni (salah satu korban) tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari. Rumah juga sepi tanpa aktivitas," katanya dikutip dari Antara, Rabu (3/9/2025).

Ema bersama seorang tetangga kemudian berinisiatif mendobrak pintu rumah sekitar pukul 17.30 WIB.

Namun, langkahnya terhenti ketika menuju halaman belakang karena bau menyengat tercium semakin kuat dari gundukan tanah di bawah pohon nangka.

"Pas dilihat lebih dekat, terlihat kaki manusia muncul dari tanah. Itu jasad Haji Sahroni. Saya langsung minta tolong," ujarnya.

Ema mengaku sangat terpukul dan tidak bisa melupakan peristiwa tersebut, karena melihat kerabat dekatnya ditemukan terkubur bersamaan dengan empat korban lainnya.

Ia menuturkan warga segera melaporkan temuan itu ke pihak kepolisian. Kemudian petugas datang ke lokasi dan melakukan penggalian di sekitar rumah tersebut pada 19.30 WIB.

"Yang mengangkat jenazah lain adalah polisi. Saya hanya lihat pertama kali jasad Haji Sahroni," kata Ema.

Sementara itu, tetangga korban, Sohib (42), mengatakan komunikasi keluarga Sahroni dengan warga sekitar terputus sejak Kamis (28/8/2025) pekan lalu.

Ia mengatakan beberapa warga sempat menghubungi melalui pesan singkat maupun aplikasi pesan instan, tetapi tidak mendapat balasan.

Sohib juga mengungkapkan ada dua mobil pikap berhenti di depan rumah korban pada Sabtu (30/8/2025) dini hari.

Namun, warga saat itu tidak mencurigai hal apa pun.

"Baru setelah jenazah ditemukan, warga sadar ada kaitannya dengan kejadian itu," katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?