Seorang perempuan hamil berusia 23 tahun ditemukan meninggal dunia setelah terseret banjir di Jembrana. Jenazahnya ditemukan tidak jauh dari lokasi ia hilang.
Seorang pria bernama Komang Oka dilaporkan meninggal karena tersengat listrik ketika membuka pagar rumahnya yang sudah tergenang air.
Dua kasus berbeda ini menunjukkan betapa luasnya risiko saat banjir, bukan hanya hanyut terseret arus, tetapi juga ancaman dari jaringan listrik.
5. Aktivitas masyarakat lumpuh
Hujan deras sejak malam hingga dini hari membuat genangan meluas ke berbagai wilayah. Sejumlah jalan utama tergenang, termasuk jalur penghubung Denpasar-Gilimanuk.
Akibatnya, arus lalu lintas terganggu dan menimbulkan kemacetan panjang. Aktivitas masyarakat pun lumpuh karena sulitnya akses transportasi dan adanya wilayah yang tidak bisa dilalui kendaraan.
Banjir besar yang melanda Denpasar dan sekitarnya menjadi peringatan serius bagi masyarakat Bali. Selain menelan korban jiwa, peristiwa ini juga mengakibatkan kerusakan kendaraan, rumah, bahkan tempat ibadah. Kehadiran tim SAR sangat membantu dalam upaya penyelamatan, namun bencana ini tetap menyisakan duka mendalam.
Peristiwa 10 September 2025 ini menunjukkan bahwa fenomena cuaca ekstrem semakin sulit diprediksi dan dampaknya semakin besar. Oleh karena itu, kesiapsiagaan warga, perbaikan sistem drainase, serta kesadaran terhadap bahaya listrik dan bangunan di bantaran sungai menjadi hal yang harus diperhatikan.
Tim SAR Bali pun menghimbau agar warga berhati-hati dan tetap melapor jika ada warga yang terjebak banjir agar bisa segera dievakuasi.
Baca Juga: 8 Mobil Sedan Tapi Aman saat Banjir, Jangan Lupa Cek Ground Clearance
Kontributor : Dea Nabila