5 Fakta Banjir Bandang Denpasar, 2 Warga Meninggal Dunia

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 10 September 2025 | 15:11 WIB
5 Fakta Banjir Bandang Denpasar, 2 Warga Meninggal Dunia
Banjir Denpasar [Ist]
Baca 10 detik
  • Banjir besar melanda Denpasar, Bali, akibat hujan lebat yang merusak fasilitas.
  • Banjir tersebut menyebabkan dua korban jiwa dan melumpuhkan aktivitas masyarakat.
  • Tim SAR turun tangan untuk mengevakuasi warga

Suara.com - Hujan lebat yang mengguyur Kota Denpasar serta beberapa wilayah di Bali pada Rabu, 10 September 2025, menimbulkan banjir besar yang berdampak luas.

Genangan air bukan hanya menutup akses jalan, tetapi juga menyeret kendaraan, merusak bangunan, hingga menyebabkan korban jiwa. Peristiwa ini menjadi salah satu banjir paling parah yang melanda Bali dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut laporan berbagai media lokal, arus deras di sejumlah sungai di Denpasar meluap hingga menghanyutkan mobil dan motor warga. Tak hanya itu, sebuah bangunan permanen di bantaran Tukad Badung ikut ambruk terbawa air, sehingga tim SAR harus turun tangan mengevakuasi warga yang terjebak. Kerusakan juga terjadi pada fasilitas umum, termasuk tempat suci umat Hindu yang ada di kawasan Ubung.

Lalu, apa fakta lain yang terjadi dalam banjir Denpasar ini? Simak inilah selengkapnya. 

1. Kendaraan terseret arus deras

Luapan banjir di kawasan Ubung - Peguyangan menyebabkan sejumlah kendaraan warga hanyut terbawa derasnya air. Beberapa mobil dan motor bahkan tersangkut di jembatan Gang Pudak.

Kejadian ini memperlihatkan betapa derasnya arus yang menerjang, hingga mampu menyeret benda seberat kendaraan bermotor.

2. Tempat suci ikut rusak

Banjir kali ini juga merusak Taman Beji Pura Puseh Ubung. Bangunan suci seperti bale piasan dan bale pesandekan dilaporkan hancur diterjang arus, sementara sejumlah pelinggih milik warga ikut hanyut.

Baca Juga: 8 Mobil Sedan Tapi Aman saat Banjir, Jangan Lupa Cek Ground Clearance

Hal ini menambah kesedihan masyarakat karena kerusakan bukan hanya pada infrastruktur, tetapi juga pada situs keagamaan yang memiliki nilai spiritual tinggi.

3. Rumah permanen ambruk, evakuasi dilakukan tim SAR

Di bantaran Tukad Badung, tepatnya di sekitar Pasar Badung, sebuah rumah permanen tergerus air dan ambruk. Tim Basarnas bersama aparat gabungan langsung melakukan evakuasi.

Warga yang terjebak di dalam bangunan berhasil diselamatkan melalui jalur tangga darurat. Kejadian ini menunjukkan bahwa bangunan kokoh sekalipun tidak selalu mampu bertahan menghadapi derasnya banjir.

4. Dua korban jiwa akibat banjir

Banjir di Bali tahun ini menelan dua korban jiwa.

Seorang perempuan hamil berusia 23 tahun ditemukan meninggal dunia setelah terseret banjir di Jembrana. Jenazahnya ditemukan tidak jauh dari lokasi ia hilang.

Seorang pria bernama Komang Oka dilaporkan meninggal karena tersengat listrik ketika membuka pagar rumahnya yang sudah tergenang air.

Dua kasus berbeda ini menunjukkan betapa luasnya risiko saat banjir, bukan hanya hanyut terseret arus, tetapi juga ancaman dari jaringan listrik.

5. Aktivitas masyarakat lumpuh

Hujan deras sejak malam hingga dini hari membuat genangan meluas ke berbagai wilayah. Sejumlah jalan utama tergenang, termasuk jalur penghubung Denpasar-Gilimanuk.

Akibatnya, arus lalu lintas terganggu dan menimbulkan kemacetan panjang. Aktivitas masyarakat pun lumpuh karena sulitnya akses transportasi dan adanya wilayah yang tidak bisa dilalui kendaraan.

Banjir besar yang melanda Denpasar dan sekitarnya menjadi peringatan serius bagi masyarakat Bali. Selain menelan korban jiwa, peristiwa ini juga mengakibatkan kerusakan kendaraan, rumah, bahkan tempat ibadah. Kehadiran tim SAR sangat membantu dalam upaya penyelamatan, namun bencana ini tetap menyisakan duka mendalam.

Peristiwa 10 September 2025 ini menunjukkan bahwa fenomena cuaca ekstrem semakin sulit diprediksi dan dampaknya semakin besar. Oleh karena itu, kesiapsiagaan warga, perbaikan sistem drainase, serta kesadaran terhadap bahaya listrik dan bangunan di bantaran sungai menjadi hal yang harus diperhatikan. 

Tim SAR Bali pun menghimbau agar warga berhati-hati dan tetap melapor jika ada warga yang terjebak banjir agar bisa segera dievakuasi. 

Kontributor : Dea Nabila

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI