- Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih dengan pergantian lima menteri dan penambahan dua posisi baru
- Mahfud MD memprediksi akan ada reshuffle lanjutan pada Oktober karena kabinet dianggap belum produktif dan ada indikasi korupsi
- Mahfud menegaskan reshuffle adalah hak presiden dan semua keputusan harus dihormati dan didukung
Suara.com - Guru Besar Hukum Tata Negara, Mahfud MD, ikut angkat suara mengenai isu reshuffle yang ada di kabinet pemerintahan di bawah pimpinan Prabowo Subianto, yaitu kabinet merah putih.
Presiden RI Prabowo Subianto secara mendadak melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih.
Terdapat lima Menteri yang dalam perombakan dan penambahan posisi baru, berikut daftar nama-nama menteri yang dilantik dalam reshuffle kabinet kali ini:
- Menteri Keuangan: Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Sri Mulyani.
- Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia: Mukhtarudin menggantikan Abdul Kadir Karding.
- Menteri Koperasi: Ferry Juliantono menggantikan Budi Arie.
- Menteri Haji dan Umrah: Mochamad Irfan Yusuf (posisi baru).
- Wakil Menteri Haji dan Umrah: Dahnil Anzar Simanjuntak (posisi baru).
Pada unggahan kanal YouTube Leon Hartono, ia berdiskusi bersama Mahfud MD mengenai hal ini.
Mahfud MD mengatakan bahwa reshuffle ini akan terjadi kembali pada bulan Oktober mendatang, dikutip Kamis (11/9/2025).
“Saya meyakini reshuffle ini akan berlanjut sekurang-kurangnya nanti sekali lagi di bulan Oktober, setahun. Ini kan baru 10 bulan kan pak Prabowo. Dulu kan janjinya setahun,” ujarnya.
Mahfud MD juga mengatakan bahwa reshuffle pada kabinet Prabowo ini terjadi karna ketidakproduktifan kabinet, penempatan orang yang tidak sesuai kompetensi, serta indikasi korupsi, maka bisa terjadi perombakan besar-besaran ini.
“Prediksi saya karena pertama, kabinet ini belum produktif. Lalu yang kedua juga karena memang banyak yang terindikasi korupsi, sehingga perlu kabinet ini dirombak,” ucapnya.
Mahfud MD sangat mempercayai akan ada reshuffle lagi nanti dan ia juga mengatakan bahwa ini adalah hak dari Prabowo untuk melakukan yang terbaik untuk kabinetnya.
Baca Juga: Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
“Saya mempercayai akan ada lagi, tapi semua terserah Pak Prabowo ya,” ucapnya.
“Apapun pilihan presiden itu harus dianggap sah dan didukung sebelum kita tahu bahwa itu tidak patut didukung,” dia menambahkan.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi terkait akan adanya reshuffle kembali atau tidak.
Namun, sebagai masyarakat Indonesia mengharapkan yang terbaik untuk pemerintahan Indonesia.
Reporter: Safelia Putri