- FBI merilis foto dan tawarkan hadiah Rp 1,65 miliar untuk tangkap pelaku penembakan Charlie Kirk
- Charlie Kirk, aktivis konservatif dan pendiri Turning Point USA, tewas saat beri ceramah di Utah
- Senjata bolt-action ditemukan, diduga digunakan dalam pembunuhan bermuatan politik tersebut
Suara.com - Para penyidik AS atau Federal Bureau of Investigation (FBI) merilis foto-foto orang yang dicurigai terlibat dalam penembakan fatal aktivis konservatif berpengaruh Charlie Kirk.
Mereka juga memberikan hadiah bagi yang menangkap buronan tersebut.
Dilansir CNBC International, Jumat (12/9/2025), bagi siapapun yang bisa memberikan informasi dan menangkap penembak aktivis Charlie Kirk akan diberikan hadiah sebesar 100.000 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,65 miliar.
Selain itu, FBI juga telah menemukan senapan bolt-action yang diyakini telah digunakan dalam pembunuhan bermuatan politik tersebut.
Apalagi, Kirk adalah seorang penulis berusia 31 tahun, pembawa acara podcast, dan pernah membantu pemilu Presiden AS Donald Trump.
Ia tewas pada hari Rabu dengan satu tembakan saat memberikan ceramah di sebuah universitas di Utah. Hal ini membuat FBI pun melakukan sayembara untuk menangkapnya.
Sebagai informasi, lahir pada tahun 1993 di Illinois, Charles James Kirk menunjukkan tanda-tanda awal kecenderungan politiknya di sekolah menengah atas.
Ketika, ia menjadi sukarelawan untuk membantu kampanye Senat AS yang sukses untuk Senator Republik Illinois, Mark Kirk, yang tidak memiliki hubungan darah dengannya.
Kirk kemudian ikut mendirikan kelompok mahasiswa konservatif Turning Point USA pada usia 18 tahun, yang benar-benar mengukuhkan aktivis tersebut di kalangan Partai Republik.
Baca Juga: Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
Kelompok ini menjadi terkenal karena demonstrasi populernya di kampus-kampus, menarik banyak orang dengan perpaduan musik rock dan suasana festival yang meriah, disertai retorika sayap kanan yang provokatif tentang ras, Islam, imigrasi, dan identitas Amerika.