- Serda RS, anggota Kodim 0707/Wonosobo, meninggal dunia akibat luka tusuk
- Korban diserang secara pengecut dari arah belakang oleh pengunjung berinisial I
- Pelaku penusukan langsung melarikan diri menggunakan mobil
Suara.com - Sebuah tindakan heroik berujung tragedi pilu menimpa seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Serda RS, anggota Komando Distrik Militer (Kodim) 0707/Wonosobo, harus meregang nyawa setelah menjadi korban penusukan brutal saat berusaha melerai sebuah pertikaian di salah satu restoran di Wonosobo, Jawa Tengah. Peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu (13/9/2025) malam, tepat setelah korban selesai menjalankan tugasnya.
Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Penerangan Kodam IV/ Diponegoro, Kolonel Andy Soelistyo. Dalam keterangannya di Semarang pada Minggu (14/9/2025), ia memaparkan kronologi kejadian yang merenggut nyawa salah satu prajuritnya tersebut.
Semua berawal saat Serda RS, yang baru saja selesai melaksanakan tugas pemantauan, memutuskan untuk singgah makan malam.
"Korban datang ke Resto Shaka di Desa Jolontoro untuk makan malam," katanya sebagaimana dilansir Antara.
Suasana yang seharusnya tenang berubah menjadi tegang ketika malam semakin larut. Naluri Serda RS sebagai abdi negara terusik saat ia mendengar suara keributan yang berasal dari salah satu ruangan di dalam restoran tersebut. Tanpa ragu, ia mendekati sumber suara untuk memeriksa situasi.
"Korban melihat seorang pengunjung sedang ribut dengan petugas restoran," katanya.
Melihat situasi yang mulai memanas, Serda RS dengan sigap mengambil inisiatif untuk menengahi. Ia berusaha melerai pertikaian antara pengunjung yang belakangan diketahui berinisial I dengan petugas restoran.
Dengan pendekatan persuasif, ia mencoba menenangkan pengunjung tersebut dan mengarahkannya keluar dari restoran menuju area parkir, berharap masalah bisa diselesaikan tanpa kekerasan lebih lanjut.
Namun, niat baik Serda RS ternyata dibalas dengan tindakan keji. Pengunjung berinisial I tersebut tidak terima dilerai. Bukannya menenangkan diri, ia justru berjalan menuju mobilnya dengan niat yang tersembunyi.
Baca Juga: Mabes TNI Ungkap Motif Kopda FH di Balik Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN
Pengunjung yang diketahui berinisial I tersebut, kata dia, ternyata menuju mobil miliknya dan mengambil sebuah senjata tajam.
Dalam sekejap, situasi berubah menjadi serangan mematikan. Pelaku secara pengecut menyerang Serda RS dari arah belakang. Tanpa sempat membela diri, korban langsung tersungkur dengan luka serius di bagian wajah akibat sabetan senjata tajam.
Ia menuturkan pelaku kemudian menyerang korban dari belakang dengan menggunakan senjata hingga melukai bagian wajah.
"Setelah menyerang korban, pelaku langsung kabur dengan menggunakan mobil," katanya.
Melihat Serda RS terkapar bersimbah darah, petugas dan pengunjung restoran lainnya segera memberikan pertolongan pertama. Mereka bergegas melarikan korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis intensif.
Sementara Serda SR yang terluka, kata dia, mendapat pertolongan dari petugas dan pengunjung restoran untuk selanjutnya dilarikan ke rumah sakit.
Namun, takdir berkata lain. Luka yang diderita Serda RS terlalu parah. Upaya tim medis untuk menyelamatkan nyawanya tidak membuahkan hasil.
Ia mengatakan korban dinyatakan meninggal dunia usai dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu dini hari.
Kini, pihak berwenang tengah memburu pelaku. Kolonel Andy Soelistyo menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam. Polisi militer telah bergerak cepat dan menjalin koordinasi intensif dengan Polres Wonosobo untuk memburu pelaku dan mengungkap tuntas kasus ini.
Ia menambahkan polisi militer berkoordinasi dengan Polres Wonosobo untuk menyelidiki peristiwa tersebut.