Pejabat Kepolisian Nasional, Justino Menezes, menyatakan pihak berwenang akan memanggil koordinator aksi untuk menuntut pertanggungjawaban atas kerusakan yang terjadi selama unjuk rasa.
Partai Politik Mulai Tarik Dukungan
Tekanan publik yang masif tampaknya mulai membuahkan hasil.
Beberapa partai politik di Timor Leste yang tahun lalu ikut menyetujui anggaran 2025 untuk pembelian mobil tersebut, kini menyatakan akan meminta parlemen untuk membatalkan rencana tersebut.
Dalam sebuah pernyataan bersama, partai Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT), Partai Demokrat, dan partai Klibur Oan Timor Asuwain (KHUNTO) mengatakan bahwa pembelian mobil tersebut "tidak mencerminkan kepentingan publik".
Negara bekas koloni Portugal dan Indonesia ini tengah bergelut dengan tingkat ketimpangan yang tinggi, masalah gizi buruk, serta pengangguran.
Ekonominya masih sangat bergantung pada minyak, dengan sedikit diversifikasi ke sektor lain.
Timor Leste memperoleh kemerdekaannya dari Indonesia pada tahun 2002 setelah 24 tahun pendudukan.
Baca Juga: WNI Ditembak di Perbatasan Timor Leste, Begini Kondisinya
 
                 
             
                 
                 
                 
         
         
         
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                 
                     
                     
                     
                     
                     
             
             
             
             
                     
                     
                     
                     
                    