Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol

Sabtu, 20 September 2025 | 17:16 WIB
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo dan Gibran (IG/@prabowo)
Baca 10 detik
  • Jokowi secara terbuka memerintahkan relawannya mendukung Prabowo-Gibran dua periode
  • Adi Prayitno menilai keputusan duet kembali Prabowo-Gibran ada di tangan para ketua umum partai politik
  • Konsensus elit politik dinilai menjadi penentu utama konfigurasi pasangan capres-cawapres 2029

Suara.com - Narasi memasangkan Presiden Prabowo Subianto dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2029 mencuat. 

Bahkan, mantan Presiden ke-7 Joko Widodo secara terang-terangan mengakui dirinya memerintahkan kelompok relawannya,  Barisan Rakyat Jokowi Presiden (Bara JP) untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode. 

Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno memandang bahwa keinginan Jokowi untuk kembali menduetkan putranya Gibran dengan Prabowo keputusannya berada di tangan para ketua umum partai politik. 

"Kalau kita mau jujur sebenarnya apakah Pak Prabowo dan Gibran bisa duet  kembali untuk yang kedua kalinya di 2029, ini domain elit. Siapakah para elit itu, adalah para ketua umum partai," kata Adi dikutip Suara.com dari kanal Youtube miliknya, Jumat (19/9/2025). 

Menurutnya, jika para ketua umum partai bersepakat mengusung kembali Prabowo-Gibran, keinginan Jokowi itu bisa tercapai. Kritikan tajam dan penolakan dari manapun tidak akan mempengaruhi keputusan itu. 

"Begitu pun sebaliknya. Kalau para ketua umum-ketua umum partai itu tidak setuju dan menolak proposal dua periode ini, maka haqqul yaqin duet ini tidak akan terjadi. Itulah yang saya sebut sebagai konsensus elit," kata Adi. 

Dijelaskannya, para ketua umum partai memiliki dominasi yang kuat dalam menentukan konfigurasi dan konsolidasi politik, termasuk kelompok koalisi. 

"Siapa yang harus maju sebagai calon presiden, siapa yang harus maju sebagai calon wakil presiden? Itu adalah domainnya elit-elit, bukan domain rakyat di Indonesia" katanya.

"Domain rakyat itu tentu kalau sudah muncul siapa yang maju pilpres ada calon satu, calon dua, dan calon tiga,  eksekutornya adalah rakyat," ujar Adi. 

Baca Juga: Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI