- Dokter Tifa kembali memicu kontroversi dengan menyindir keras klaim pendidikan Gibran Rakabuming Raka di Singapura
- Kritik ini dipicu oleh unggahan warganet yang mengklaim tidak menemukan nama Gibran dalam data resmi mahasiswa di situs imigrasi Singapura
- Cuitan Dokter Tifa memicu reaksi massal dari warganet, mulai dari kritik serius mengenai dugaan manipulasi dan ketidakadilan, hingga sindiran dan humor sarkastik
Suara.com - Kontroversi seputar latar belakang pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali memanas di jagat maya. Kali ini, api polemik kembali disulut oleh pegiat media sosial nan vokal, Dokter Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa, yang melontarkan sindiran pedas terkait klaim pendidikan Gibran di Singapura.
Melalui akun X (sebelumnya Twitter) miliknya, Dokter Tifa secara terbuka meragukan klaim bahwa Gibran pernah menempuh studi di Management Development Institute of Singapore (MDIS). Dengan gaya khasnya yang tajam dan provokatif, ia mempertanyakan lokasi fisik tempat Gibran berkuliah.
“Di ruko sebelah mana dia pernah kuliah di Singapore?” cuit Tifa melalui akun @DokterTifa, Jumat (20/9/2025) pekan lalu.
Cuitan singkat namun menohok itu merupakan respons Tifa terhadap unggahan seorang warganet. Warganet tersebut mengklaim telah melakukan penelusuran pada laman resmi ICA (Immigration & Checkpoints Authority) Singapura, otoritas yang mencatat data imigrasi dan kependudukan, namun tidak menemukan nama Gibran Rakabuming dalam daftar mahasiswa resmi.
Sontak, sindiran Dokter Tifa ini menjadi bola liar di media sosial. Ribuan komentar dan reaksi beragam membanjiri unggahannya, menunjukkan bahwa isu pendidikan sang wakil presiden masih menjadi topik sensitif dan menarik perhatian publik luas.
Banyak warganet yang sependapat dengan keraguan Tifa, bahkan melontarkan kritik yang lebih tajam. Seorang pengguna X dengan akun @Priagarisl***** menyoroti ketatnya sistem pendidikan di luar negeri yang dianggap sulit untuk dimanipulasi.
“Di Singapore dan Australia gak ada termul, gak akan bisa tipu-tipu oleh bapak dan anak ijazah palsu,” tulisnya, menyiratkan adanya dugaan ketidakberesan.
Komentar bernada sindiran juga datang dari akun @naveedg*****, yang membandingkan Gibran dengan anaknya. “Anaknya aja MDIS, bapaknya? KUDIS lah, lebih tinggi itu,” cuitnya dengan nada bercanda.
Di sisi lain, banyak pula warganet yang melihat isu ini dari sudut pandang ketidakadilan sosial. Akun @applem***** mengungkapkan bahwa polemik ini dapat memantik kemarahan rakyat yang merasa dipermainkan.
Baca Juga: Bongkar Habis! Romahurmuziy Soroti Inkonsistensi Jokowi dan Isu 'Wajah Berubah'
“Seperti ini memancing kemarahan rakyat. Orang tua susah payah kuliahin anaknya. Lulus pun antre cari kerja. Bahkan rela kerja di luar skill, kemampuan, dan jenjang pendidikan," tulisnya.
"Sedangkan Gibran dengan mudahnya mengakali konstitusi di ajaran bapaknya. Keluarga Jokowi problematik,” tambahnya, mengaitkan isu ini dengan kemudahan yang didapat oleh Gibran sebagai anak presiden.
Tak hanya kritik serius, gelombang satir dan humor sarkastik juga mewarnai kolom balasan. Warganet seolah berlomba-lomba memberikan jawaban imajinatif atas pertanyaan "di ruko sebelah mana" dari Dokter Tifa.
"Ada di jalan Oskar Rod. Cabang Pramuka Matraman. Tanya tukang Taci pasti tau. Disitu Gibran kuliah. Jokowi pernah datang nengok," canda akun @NHenryp******.
Komentar serupa datang dari @a_hans***** yang menambahkan, “Sisir aja jalannya, cari tulisan ‘DIKONTRAKKAN’, nah disitu dia tu.”