-
Pada malam pertama menjabat Menteri Pertahanan, Prabowo mengumpulkan keluarga untuk menegaskan larangan terlibat dalam proyek pertahanan.
-
Ia menolak segala bentuk intervensi keluarga, termasuk dari keponakan, meski ada godaan bisnis yang muncul.
-
Prabowo mengibaratkan korupsi sebagai kanker stadium empat dan menegaskan tekadnya memberantas praktik korupsi demi kepentingan bangsa.
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menceritakan pengalaman saat malam pertama menjadi Menteri Pertahanan. Ia mengumpulkan anggota keluarga dengan tujuan melarang mereka terlibat dalam proyek-proyek pertahanan.
Prabowo tidak ingin bila anggota keluarganya ikut campur dalam hal pertahanan hanya karena ia menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian Pertahanan.
Meski sudah mewanti-wanti agar tidak ada kerabat ynag cawe-cawe urusan proyek di Kemhan, dalam praktiknya, Prabowo mengakui bahwa godaan bisnis tetap ada.
Kendati begitu, Prabowo tetap pada pendirian. Ia tegas menolak proyek pertahanan yang melibatkan anggota keluarga, termasuk keponakan.
“Suatu hari, salah satu keponakan saya datang membawa proyek. Saya bilang, ‘Kamu tidak pernah terlibat di bidang pertahanan, kamu tidak mengerti tentang itu. Jadi tidak, carilah usaha lain,” kata Prabowo dalam sesi dialog bersama Chairman and Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes, pada ajang Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel The St. Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Cerita itu disampaikan Prabowo usai bicara mengenai penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi secara menyeluruh dalam pemerintahan yang ia pimpin. Prabowo memahami bahwa korupsi di Indonesia sulit disembuhkan, ia mengibaratkanya sebagaimana penyakit kanker stadium empat.
“Menurut saya, korupsi adalah penyakit. Ketika sudah mencapai stadium 4 seperti kanker, akan sangat sulit disembuhkan. Dalam sejarah, korupsi bisa menghancurkan negara, bangsa, dan rezim. Jadi, ya, saya bertekad untuk memberantas korupsi,” kata Prabowo.