- Pemprov DKI Jakarta menyiapkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung sebagai lokasi baru bagi pedagang hewan dari Pasar Barito.
- Area ini mudah diakses dengan KRL, Transjakarta, dan Mikrotrans, serta dilengkapi fasilitas lengkap seperti area seni, musala, dan ruang ramah keluarga.
- Pemerintah berharap sentra ini menjadi ruang usaha modern dan nyaman yang membantu pedagang naik kelas lewat dukungan program Jakpreneur.
Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menyiapkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung di Jakarta Selatan sebagai lokasi baru bagi para pedagang hewan peliharaan dari Pasar Barito, Kebayoran Baru.
Relokasi ini dilakukan seiring pembangunan Taman Bendera Pusaka, yang akan menggabungkan kawasan Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, mengatakan lokasi baru tersebut dapat diakses dengan mudah menggunakan berbagai moda transportasi umum.
Ratu menjelaskan, pengunjung dapat menggunakan KRL Commuter Line dengan tujuan Stasiun Lenteng Agung, Transjakarta (rute 4B Manggarai–UI dan D21 Lebak Bulus–UI), maupun Mikrotrans trayek 44 (Andara–Lenteng Agung).
Selain kemudahan akses, kawasan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung juga dilengkapi berbagai fasilitas pendukung seperti area pertunjukan seni dan budaya, lahan parkir yang luas, musala, dan toilet. Desainnya juga diklaim ramah lingkungan dan ramah keluarga, dengan sistem sirkulasi udara serta sanitasi yang baik.
“Kami ingin agar para pedagang tidak hanya memiliki tempat baru, tetapi juga bisa naik kelas. Dengan dukungan fasilitas, pelatihan, dan promosi yang terintegrasi melalui program Jakpreneur, kami harap mereka bisa berkembang lebih besar dan menjadi bagian dari wajah baru Jakarta,” kata Ratu dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).
Ia menambahkan, para pedagang dari Barito akan menjadi bagian dari ekosistem baru di Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung. Dengan penataan yang lebih modern dan representatif, kegiatan ekonomi yang telah berjalan di Pasar Barito dapat terus berlanjut tanpa kehilangan karakter aslinya.
“Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung kami hadirkan sebagai ruang usaha baru yang lebih keren, modern, dan nyaman. Di sini, para pelaku usaha termasuk yang selama ini berjualan di kawasan Barito dan khususnya terdaftar secara resmi sebagai anggota PPUKM akan mendapatkan tempat yang lebih layak dan kesempatan lebih besar untuk berkembang,” jelas Ratu.
Adapun sentra tersebut akan menampung sekitar 125 kios dengan berbagai fungsi. Di antaranya 22 kios kuliner (zona A), amfiteater (zona B), 74 kios burung dan pakan hewan (zona C dan D), serta 29 kios tambahan untuk parsel dan kuliner (zona E).
Baca Juga: Sentra Fauna Lenteng Agung Pengganti Barito, Bakal Beroperasi Awal Oktober
Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Selatan mulai menertibkan pedagang Pasar Barito yang belum bersedia direlokasi. Kepala Bagian Hukum Kota Administrasi Jakarta Selatan, Dedi Rohedi, mengatakan pihaknya telah memberikan surat peringatan (SP) 1 kepada para pedagang yang masih bertahan.
"Sudah kita kasih waktunya cukup lama dengan tujuan memberikan kesempatan mereka untuk mengubah pola pikirnya. Kami pastikan pemerintah selalu memberikan yang terbaik kepada warganya, termasuk pelaku UMKM,” kata Dedi, Rabu (8/10/2025).
Menurut Dedi, pemberian peringatan dilakukan secara bertahap. SP1 berlaku selama 7x24 jam, kemudian SP2 selama 3x24 jam, dan SP3 selama 1x24 jam. Setelah seluruh tahapan dilalui, Pemkot Jaksel akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan relokasi berjalan tertib dan tetap berpihak kepada masyarakat.
“Setelahnya kita akan terus berkoordinasi dengan unsur terkait untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tutur Dedi.