- Kasus pemerasan modus COD yang berujung penyekapan 4 orang termasuk pasutri akhirnya dibongkar polisi
- Kasus itu terungkap dari keberanian istri salah satu korban yang melapor usai lolos dari penyekapan para pelaku
- Komplotan ini berjumlah 9 orang termasuk satu wanita berinisial NN yang berperan menjebak korbannya.
Suara.com - Komplotan penjahat yang sempat menyekap empat korban termasuk pasangan suami istri di Tangerang Selatan akhirnya tertangkap. Kasus pemerasan bermodus jual beli mobil sistem cash on delivery alias COD itu terbongkar setelah istri salah satu korban melaporkan ke polisi usai lolos dari upaya penyekapan para pelaku.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan sembilan tersangka. Mereka adalah MAM (41), VS (33), HJE (25), S (35), APN (25), Z (34), I, dan MA (39) semuanya pria dan satu wanita berinisial NN (52).
Terkuaknya kasus ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkap satu per satu peran para tersangka.
Salah satunya tersangka wanita NN yang cukup memiliki peran penting dalam komplotan tersebut.
"Tersangka MAM (41), perannya adalah sebagai koordinator lapangan dan yang merencanakan serta berperan sebagai eksekutor kemudian menyiksa korban, memeras korban dan juga menyediakan mobil," ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (16/10/2025).
Saat melancarkan aksi bareng komplotannya, tersangka NN berperan sebagai koordinator lapangan kemudian menjebak korban yang diincar untuk diperas.
"Selanjutnya tersangka ketiga adalah saudara VS (33) ini perannya menyiksa korban kemudian dia juga menjaga korban agar tidak kabur," kata Ade Ary.
Kemudian tersangka keempat dan kelima adalah HJE (25) dan Z (34) berperan menyiksa korban. Selanjutnya yang keenam dan ketujuh, tersangka I dan S (35) berperan sebagai eksekutor.
"Yang kedelapan saudara APN (25) ini perannya adalah yang merekam, merekam video penyiksaan dan dia berada dalam proses ikut juga dalam rangkaian proses membawa korban dari awal, selanjutnya tersangka kesembilan berinisial MA (39) berperan menyediakan rumah untuk dijadikan tempat penyekapan," ucap Ade Ary.
Baca Juga: Balik Jabat Kepsek SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria Girang usai Dimaafkan Ortu Siswa: Alhamdulillah
Polda Metro Jaya masih terus dilakukan pendalaman terkait hubungan antara kelompok pelaku ini dengan para korban.
"Para tersangka kini telah ditahan dan dijerat dengan Pasal 333 KUHP tentang tindakan merampas kemerdekaan orang lain secara melawan hukum dan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara," katanya.