- Media Inggris The Guardian menyoroti tantangan IKN bisa menjadi "kota hantu".
- Pemerintah optimistis pembangunan berjalan.
- Otorita IKN menegaskan komitmen politik dan pendanaan tetap kuat.
Para pelaku usaha kecil merasakan dampak paling nyata. Syarariyah, seorang pengusaha laundry, berbagi kisah pilunya.
"Awalnya, laundry kami penuh setiap hari," kenangnya.
"Tapi ketika para pekerja pulang, semuanya berhenti. Banyak teman yang menutup usaha mereka. Orang-orang khawatir ini bisa menjadi kota hantu," tuturnya.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh para pekerja konstruksi. Bejo, salah seorang pekerja, mengungkapkan bahwa aktivitas proyek memang masih berjalan, namun tidak lagi seramai dulu.
"Kami masih bekerja, tapi lemburnya lebih sedikit dan uangnya lebih sedikit," ujarnya.
Pemerintah sendiri terus berupaya meyakinkan publik dan investor. Otorita IKN mengklaim telah mengantongi komitmen investasi senilai Rp225,02 triliun yang berasal dari skema swasta murni dan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Selain itu, anggaran negara sebesar Rp48,8 triliun juga telah disetujui untuk melanjutkan pembangunan periode 2025-2029, menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya bergantung pada APBN semata.