Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?

Senin, 10 November 2025 | 15:00 WIB
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?
Sejumlah buruh menggelar aksi mengenang 25 Tahun Kematian Marsinah di depan Istana Merdeka, Selasa, (8/5). (Ist)
Baca 10 detik
  • Prasetyo Hadi menegaskan tidak ada hubungan antar penganugerahan gelar dengan pengusutan kasus.
  • Kalangan buruh ingin mendorong agar penyelidikan kasus Marsinah dapat dilakukan kembali.
  • pemberian gelar pahlawan nasional untuk Marsinah seharusnya menjadi pendorong bagi pemerintah menuntaskan kasus kematian Marsinah.

Aksi mogok kerja digelar selama dua hari. Di hari kedua, pihak manajemen perusahaan memanggil 15 orang perwakilan untuk melakukan mediasi.

Meski mediasi berjalan alot, pihak perusahaan akhirnya mau memenuhi segala tuntutan yang diajukan oleh para buruh.

Diintimidasi Militer

Perjuangan Marsinah dan ratusan buruh lainnya untuk menyuarakan hak mereka memang menemui akhir bahagia: dikabulkan oleh perusahaan. kenaikan gaji pokok sebesar 20 persen sesuai peraturan telah disepakati oleh perusahaan akan dipenuhi.

Namun, kabar suka cita tersebut berujung pada pemanggilan 10 buruh PT CPS oleh militer. Mereka yang dipanggil merupakan para buruh yang paling lantang bersuara selama unjuk rasa berlangsung.

Mengetahui hal itu, Marsinah pun datang mendampingi teman-temannya.

Dua orang anggota polisi berjaga di makam pejuang buruh Marsinah di Desa Nglundo, Nganjuk, Jawa Timur, Sabtu (1/5/2021).  ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Dua orang anggota polisi saat berjaga di makam pejuang buruh Marsinah di Desa Nglundo, Nganjuk, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Dalam pertemuan itu dengan perwira Kodim, para buruh diminta untuk mengundurkan diri dengan alasan tenaga mereka sudah tak dibutuhkan lagi oleh perusahaan. Meski berada di bawah ancaman, Marsinah tak gentar.

Dari pertemuan tersebut, para buruh pun membubarkan diri. Buruh lainnya memutuskan untuk pulang ke kediaman masing-masing sementara Marsinah pamit untuk makan..

Tak disangka, ternyata itu adalah pertemuan terakhir para buruh dengan Marsinah. Sejak malam itu, Marsinah menghilang selama 3 hari.

Baca Juga: Akhirnya Pahlawan! Ini Sederet Fakta di Balik Gelar Nasional Soeharto

Luka Di Sekujur Tubuh

Absennya Marsinah bekerja di pabrik arloji membuat rekan-rekan buruh gusar. Awalnya, mereka menduga Marsinah izin pulang ke kampung halamannya di Nganjuk.

Selama tiga hari Marsinah menghilang, rekan-rekan buruh berusaha mencari keberadaan Marsinah. Pada 8 Mei 1993 pagi, mereka dikejutkan dengan kabar Marsinah ditemukan tewas dengan kondisi penuh luka di hutan kawasan Nganjuk.

Jasad Marsinah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk untuk dilakukan autopsi. Dari hasil visum et repertum yang dilakukan, ada luka robek teratur sebanjang 3 sentimeter di tubuh Marsinah.

Luka tersebut ditemui mulai dari dinding kiri lubang kemaluan hingga ke rongga perut.

Tulang panggul bagian depan hancur dan di dalam tubuhnya ditemukan serpihan tulang. Tak hanya itu, selaput dara Marsinah robek, kantung kemih dan usus bawah mengalami memar hingga rongga perut mengalami pendarahan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI