- Aktivitas Gunung Semeru mencapai Level IV ('Awas') sejak Rabu (19/11/2025) pukul 17.00 WIB.
- Pada Kamis pagi (20/11), tercatat 32 gempa guguran dan 25 gempa letusan, memaksa perluasan zona bahaya hingga radius 20 km dari puncak.
- Erupsi berdampak pada tiga desa di Lumajang.
5. Dampak dan Pengungsian Warga
Erupsi telah berdampak pada tiga desa di dua kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yakni Desa Supit Urang dan Desa Oro-Oro Ombo (Kec. Pronojiwo), serta Desa Penanggal (Kec. Candipuro).
Laporan sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sekitar 300 warga telah dievakuasi ke Balai Desa Oro-oro Ombo dan SD 2 Supiturang.
6. Peringatan Bahaya Lahar dan Guguran Lava
Masyarakat diminta mewaspadai potensi lahar, guguran lava, dan awan panas yang dapat meluas di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk anak-anak sungai Besuk Kobokan.
Potensi lahar ini mengancam masyarakat yang berada dalam jarak 500 meter dari tepi sungai.
7. Status Tanggap Darurat Daerah
Pemerintah Kabupaten Lumajang telah merespons peningkatan aktivitas ini dengan menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari, terhitung mulai tanggal 19 hingga 26 November 2025.
Penetapan status ini bertujuan untuk mengaktifkan pos komando dan mempercepat penanganan darurat bencana serta evakuasi.
Baca Juga: Siklon Tropis di Selatan Picu Hujan Lebat, BMKG dan BRIN Imbau Masyarakat Waspada