- ABH pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta, F, diperiksa Polda Metro Jaya pada Senin (1/12/2025) setelah perawatan intensif.
- Pemeriksaan terhadap F terlaksana setelah dokter dan psikolog menyatakan kondisi fisik serta psikisnya membaik.
- Polda Metro Jaya mulai menggali informasi awal peristiwa ledakan tersebut didampingi keluarga, Bapas, dan kuasa hukum.
Suara.com - Setelah lebih dari tiga pekan menjalani perawatan intensif, F anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang menjadi pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, akhirnya dapat dimintai keterangan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Pemeriksaan dilakukan pada Senin (1/12/2025) kemarin setelah dokter dan psikolog memastikan kondisi fisik dan psikisnya membaik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan dengan membaiknya kondisi tersebut, penyidik dapat mulai menggali informasi awal tentang peristiwa ledakan yang melukai sejumlah siswa dan guru.
“Alhamdulillah kondisinya sudah membaik dan sudah dapat untuk dimintai keterangan. Pemeriksaan dilakukan dengan pendampingan dari pihak keluarga, Bapas, APSIFOR, dan kuasa hukum,” ujar Budi saat dikonfirmasi, Selasa (2/12/2025).
Menurutnya, keterangan pertama F sudah diambil pada Senin kemarin. Namun, ia belum membeberkan isi pemeriksaan itu.
“Sabar-sabar ya,” kata Budi saat ditanya hasil pemeriksaan tersebut.
Sempat Tertunda
Proses pengambilan keterangan sempat tertunda karena kondisi F yang belum stabil secara medis maupun psikis.
Dalam rapat koordinasi yang melibatkan KPAI, Dinsos, UPT P3A, APSIFOR, serta tim medis—baik dokter umum maupun psikiater—disimpulkan bahwa F telah pulih secara fisik, namun pemulihan psikis masih berlangsung. Hal itu menjadi pertimbangan penyidik dalam menentukan waktu pemeriksaan.
Baca Juga: Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
Sementara itu, dua korban ledakan yang masih dirawat di rumah sakit menurut Budi kekinian juga telah menunjukkan perkembangan positif dan diperkirakan dapat pulang dalam waktu dekat.
Aktivitas belajar-mengajar di SMAN 72 Jakarta, lanjut Budi, juga sudah kembali normal. Tim trauma healing dari berbagai lembaga menurutnya terus mendampingi siswa, guru, serta keluarga para korban untuk memastikan proses pemulihan emosional berjalan baik.
Kekinian dengan dimulainya pemeriksaan terhadap F, penyidik pun mulai melangkah untuk mendalami motif di balik peristiwa ini.