Ketua MPR Ungkap Alasan Pemerintah Belum Naikkan Status Bencana di Sumatera

Kamis, 04 Desember 2025 | 11:53 WIB
Ketua MPR Ungkap Alasan Pemerintah Belum Naikkan Status Bencana di Sumatera
Ketua MPR RI Ahmad Muzani. (Suara.com/Bagaskara)
Baca 10 detik
  • Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, menjelaskan status bencana alam di Aceh, Sumut, dan Sumbar adalah kewenangan Presiden.
  • Pemerintah belum menaikkan status menjadi bencana nasional karena kondisi lapangan dinilai semakin terkendali.
  • Aksesibilitas dan pemulihan infrastruktur vital seperti listrik dan BBM di lokasi bencana mulai membaik efektif.

Suara.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Muzani, memberikan tanggapan terkait penanganan bencana alam yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Ia menjelaskan alasan mengapa pemerintah hingga kekinian belum menaikkan status peristiwa tersebut menjadi bencana nasional.

Menurutnya, keputusan penetapan status bencana sepenuhnya merupakan kewenangan eksekutif.

Pemerintah, dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto, dinilai memiliki pertimbangan dan kalkulasi tersendiri yang terukur.

"Pemerintah punya hitung-hitungan, pemerintah punya kalkulasi tentang apakah bencana ini mau ditingkatkan menjadi status bencana nasional atau tidak," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/12/2025).

Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan, menurut Muzani, adalah kondisi di lapangan yang dinilai semakin terkendali.

Berdasarkan hasil pemantauan dan laporan langsung dari para bupati di tiga provinsi terdampak, penanganan bencana berjalan cukup efektif.

Muzani mengakui sempat terjadi kelumpuhan akses di beberapa titik. Namun, saat ini konektivitas antar-wilayah mulai tersambung kembali.

"Memang hubungan antar desa ke antar kecamatan, antar kabupaten beberapa tempat terputus, tetapi hubungan yang terputus itu mulai ada connecting (terhubung kembali)," jelasnya.

Baca Juga: Gus Miftah Sebut Bencana Sumatra Layak Jadi Bencana Nasional, Ajak Introspeksi Massal

Selain akses jalan, Muzani juga menyoroti pemulihan infrastruktur vital lainnya yang menjadi indikator membaiknya situasi.

Foto udara kerusakan rumah warga pasca diterjang banjir bandang di Desa Kota Lintang, Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Rabu (3/12/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nz]
Foto udara kerusakan rumah warga pasca diterjang banjir bandang di Desa Kota Lintang, Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Rabu (3/12/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nz]

"Kondisinya juga sudah mulai terang, listrik, BBM, bantuan-bantuan juga sudah mulai masuk, meskipun juga masih ada kekurangan-kekurangan," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra ini juga memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh elemen yang terjun ke lokasi bencana.

Kerja keras TNI, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta para relawan dinilai sangat membantu percepatan pemulihan.

Lebih lanjut, Muzani mengaku bangga dengan tingginya partisipasi masyarakat dalam membantu sesama. Solidaritas sosial yang muncul di tengah bencana dianggap sebagai kekuatan utama bangsa Indonesia.

"Yang membanggakan bagi kami juga adalah partisipasi masyarakat yang dilakukan untuk memberi empati, simpati, support, dukungan juga luar biasa di tiga provinsi itu. Tentu ini adalah sebuah modal bagi kita," pungkasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI