- Peneliti BRIN mewaspadai fenomena "Senyar Berikutnya" yang berpotensi memicu cuaca ekstrem menjelang akhir tahun.
- Badai siklon tropis berpotensi menyebabkan *landfall* berbahaya di wilayah Timur seperti NTT dan Timor Leste.
- Puncak risiko badai diperkirakan terjadi pertengahan hingga akhir Desember 2025, bersamaan dengan libur akhir tahun.
Kesehatan: Risiko krisis kesehatan.
Logistik: Gangguan akses darat dan logistik.
Selain itu, banyaknya wilayah hulu yang tidak memiliki alat pemantau hujan berpotensi membuat masyarakat tidak mendapat peringatan dini yang akurat.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mengambil langkah mitigasi segera:
Cek Peringatan: Selalu cek peringatan cuaca harian dari BMKG.
Jauhi Area Rawan: Hindari aktivitas di pesisir selatan Jawa dan area laut terbuka. Minimalisir kegiatan luar ruang di pantai (seperti diving, surfing, dan camping).
Logistik: Siapkan stok kebutuhan dasar di rumah.
Perjalanan: Perhatikan rute perjalanan dan hindari jalur rawan banjir/longsor.
Adaptif: Tetap tenang, waspada, dan adaptif terhadap perubahan cuaca.
Baca Juga: Anggota DPR Sindir Donasi Relawan: Baru 10 Miliar, Negara Sudah Triliunan