- Megawati Soekarnoputri menegaskan Baguna PDI Perjuangan fokus pada respons teknis kemanusiaan dalam mitigasi bencana di Jakarta, 19 Desember 2025.
- Kesiapan lapangan sangat penting, meliputi penyediaan dapur umum dan logistik sesuai kebutuhan spesifik korban bencana tanpa memandang politik.
- PDI Perjuangan memberikan lebih dari 2.000 apresiasi berupa asuransi jiwa dan kesehatan kepada sopir ambulans serta relawan kebencanaan.
Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali menegaskan komitmen partainya dalam kerja-kerja kemanusiaan melalui Badan Penanggulangan Bencana (Baguna).
Dalam kegiatan Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban yang digelar di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta Timur, Jumat (19/12/2025), Megawati menekankan bahwa Baguna dibentuk bukan untuk kegiatan seremonial atau berbasis teori semata, melainkan untuk kerja teknis yang cepat, responsif, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Megawati menyampaikan, kesiapan di lapangan menjadi kunci utama dalam penanganan bencana.
Ia menyoroti pentingnya keberadaan dapur umum, logistik yang sesuai dengan kondisi wilayah terdampak, serta pemenuhan kebutuhan spesifik masyarakat seperti air bersih, makanan hangat, obat-obatan, perlengkapan bayi, dan kebutuhan perempuan.
“Begitu Baguna turun, yang utama adalah buka dapur umum. Dapur umum itu untuk siapa pun yang membutuhkan, tanpa melihat latar belakang apa pun. Ini urusan kemanusiaan, bukan urusan politik,” tegas Megawati di hadapan para relawan.
Ia juga mengingatkan agar bantuan tidak diberikan secara asal-asalan. Menurut Megawati, bantuan harus disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan agar benar-benar bermanfaat dan tidak menambah beban korban bencana.
Selain itu, ia mendorong adanya pencatatan wilayah-wilayah rawan bencana sebagai bagian dari upaya mitigasi jangka panjang untuk meminimalkan korban di masa depan.
Sejalan dengan semangat tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Penanggulangan Bencana, Tri Rismaharini, mengungkapkan alasan partainya memberikan apresiasi khusus kepada para pengemudi ambulans dan relawan kebencanaan.
Risma menilai, peran mereka selama ini sering kali luput dari perhatian, padahal kontribusinya sangat besar dalam situasi darurat.
Baca Juga: Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
Risma menuturkan, sopir ambulans kerap bekerja tanpa mengenal waktu dan hari libur.
Mereka tetap menjalankan tugas pada hari Minggu, tengah malam, bahkan dini hari demi menyelamatkan nyawa pasien. Tidak hanya mengemudi, para sopir ambulans juga sering terlibat langsung dalam berbagai urusan darurat lainnya.
“Kadang saat mengantar pasien mereka harus mencari darah ke PMI, mengurus obat, bahkan mengurus asuransi kalau terjadi kecelakaan. Semua itu dilakukan oleh para sopir ini,” ujar Risma.
Berangkat dari kenyataan tersebut, Risma bersama jajaran DPP PDI Perjuangan berinisiatif memberikan apresiasi nyata. Awalnya, penghargaan hanya ditujukan kepada pengemudi ambulans.
Namun dalam perkembangannya, apresiasi tersebut diperluas kepada relawan partai yang aktif membantu masyarakat dalam berbagai situasi bencana dan kemanusiaan.
Ia menjelaskan, relawan PDI Perjuangan seperti Baguna dan tim kesehatan telah terjun langsung menangani bencana di berbagai daerah di Indonesia.