Suara.com - Sebuah iklan Audi yang disiarkan di bioskop dan online di Cina, memicu kemarahan banyak pihak. Pasalnya, iklan berdurasi kurang dari menit ini membandingkan perempuan dengan mobil bekas dalam sebuah resepsi pernikahan.
Iklan ini menjadi sandungan pabrikan asal Jerman itu, yang pernah menikmati pertumbuhan yang nyaris tak terbatas di negara ini.
Iklan yang menggambarkan suasan resepsi pernikahan di taman, dengan mempelai perempuan dan mempelai lelaki hendak mengucapkan sumpah mereka. Tiba-tiba, ibu mempelai lelaki dengan panik menyela, bergegas ke lorong untuk "memeriksa" calon menantunya.
Sang ibu mencubit hidung, menarik telinga dan kemudian memeriksa bagian dalam mulut si pengantin perempuan.
"Apa yang Ibu lakukan?" tanya pengantin lelaki dalam bahasa Mandarin, sambil menarik ibunya pergi.
Sang ibu kemudian mulai berjalan kembali ke tempat duduknya, lalu berbalik dan memberikan kode di tangannya dengan tanda "A-Okay".
Sepasang pengantin mendesah lega. Tapi kelegaannya berumur pendek karena ibu mempelai lelaki memusatkan perhatiannya pada pengantin perempuan, kali ini melirik payudaranya. Pengantin yang cemas itu dengan cepat menutupi daerah dadanya dengan tangannya.
Komersial itu kemudian memotong rekaman dengan menampilkan gambar sedan merah Audi, yang melesat di sepanjang jalan raya yang kosong. Suara seorang lelaki kemudian menyatakan, "Keputusan penting harus dilakukan dengan hati-hati".
Animasi mendorong pemirsa untuk mengunjungi situs web yang menjual mobil bekas "Audi-approved".
Baca Juga: Audi Bocorkan Rencana Produksi Supercar Listrik
"Hanya dengan sertifikasi resmi Anda bisa beristirahat dengan mudah," kata seorang lelaki.
Sontak saja, iklan ini menuai banyak komentar di media sosial. Seorang pengguna Twitter memposting sebuah cerita tentang iklan tersebut, berkomentar, "Bagaimana membuat iklan yang akan mematikan konsumen."
Di Weibo, sebuah platform media sosial Cina mirip dengan Twitter, orang-orang mengkritik iklan tersebut sebagai diskriminasi dan "menjijikkan".
Beberapa pengguna meminta Audi untuk minta maaf, sementara beberapa orang mendesak pemboikotan produsen mobil tersebut.
Seorang juru bicara Audi mengatakan kepada South China Morning Post bahwa pabrikan sedang menyelidiki iklan tersebut dan diproduksi oleh mitra usaha patungan.