Suara.com - "Dulu saya belajar mesin, jadi saya memberi bantuan mobil mesin diesel dan juga elektrik," demikian kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, alumnus Jurusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Dikutip dari kantor berita Antara, Airlangga Hartarto memberikan bantuan berupa dua unit bus listrik dan dua unit microbus untuk Universitas Gadjah Mada.
Bantuan kendaraan ini diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian kepada Rektor UGM Prof Panut Mulyono dan Ketua Majelis Wali Amanat UGM Prof Pratikno di Balairung UGM, Yogyakarta, Sabtu (9/10/2021).
![Prestasi membanggakan tim SEMAR Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.[Dok. Pribadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/04/58683-prestasi-membanggakan-tim-semar-universitas-gadjah-mada-ugm-yogyakarta.jpg)
Airlangga Hartarto berharap bantuan itu menjadi bagian dari kontribusi sesuai dengan bidang ilmu yang pernah ia tekuni di UGM. Beriring keinginan Universitas Gadjah Mada bisa menjadi salah satu penggerak pengembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia.
Menurutnya saat ini kendaraan listrik masih belum terjangkau oleh banyak masyarakat Indonesia karena teknologi yang digunakan dinilai mahal.
Dalam beberapa tahun mendatang, ia berharap dapat tercapai target produksi otomotif nasional untuk kendaraan listrik sebesar 25 persen.
Bantuan berupa bus listrik ini memiliki nilai total sebesar Rp 6.973.700.000 sementara bantuan microbus bernilai total Rp 461.600.000. Bersama kendaraan diberikan juga satu unit pengisi daya bus listrik senilai Rp 293.700.000.
Rektor UGM Prof Panut Mulyono memberikan apresiasi kepada Airlangga Hartarto atas bantuan yang diberikan.
Menurutnya, kendaraan tadi akan dimanfaatkan untuk mendukung konektivitas fasilitas pendidikan dan penelitian yang dimiliki Universitas Gadjah Mada di berbagai tempat, dan memudahkan mobilitas sivitas kampus itu.
Baca Juga: Wisata Otomotif: 4 Pameran Mobil Mewah dan Sport Bergengsi, Wajib Dikunjungi Petrolhead
"Bantuan ini sangat bermanfaat. Kami berterima kasih atas bantuan dari para alumni yang terus mengalir," kata Panut Mulyono.
Ia menerangkan, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset beserta Direktur Aset UGM tengah membuat perencanaan penggunaan kendaraan kampus.
Dengan rencana dimulainya pembelajaran tatap muka, kegiatan lapangan juga nantinya akan diaktifkan kembali, dan kendaraan kampus diperlukan untuk memfasilitasi mahasiswa, dosen, ataupun tenaga kependidikan yang akan hilir mudik dari kampus UGM menuju fasilitas lapangan.
Saat ini UGM memiliki sejumlah fasilitas yang digunakan dalam kegiatan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat, di antaranya Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) di Berbah, Sleman, Hutan Pendidikan Wanagama di Gunungkidul, serta teaching factory di Kabupaten Batang.
"UGM akan mengaktifkan kampus di Kulon Progo, tentu keberadaan bantuan kendaraan ini akan sangat bermanfaat untuk mobilitas staf dan juga mahasiswa. Selain di Kulon Progo kita juga punya PIAT dan juga fasilitas lapangan di tempat-tempat lainnya," pungkasnya.