Sehingga tidak ingin ada istilah eksklusivitas, mengingat pasar Indonesia melihat mobil Eropa sebagai salah satu komoditas barang mewah atau luks.
"Kami tidak percaya soal eksklusivitas dan mobil luxury, kami ingin teknologi kendaraan kami bisa dibagikan kepada kalangan luas," tukas Vincent Cobée.
"Latar belakang dan sejarah kami adalah mobil yang unik serta teknologi yang bisa diakses dan memiliki keunggulan seperti kenyamanan berkendara, desain, dan masih banyak lagi," pungkasnya.