Takata, perusahaan pemasok komponen otomotif yang memproduksi airbag bermasalah tersebut, diperkirakan pernah menguasai 20% pangsa pasar airbag global. Selain BMW, beberapa pabrikan lain seperti Chrysler, Ford, Honda, Nissan, dan Toyota juga pernah terjerat masalah serupa. Secara global, diperkirakan lebih dari 100 juta mobil telah terkena recall akibat masalah airbag Takata.
Parahnya lagi, sedikitnya 33 orang dilaporkan meninggal dunia akibat permasalahan airbag Takata, dengan 24 di antaranya terjadi di Amerika Serikat. Kasus kematian terbaru terjadi pada tahun 2022 di Kentucky, Amerika Serikat.
Saat itu, airbag pada Honda Accord tahun 2002 mengalami ledakan dan menyebabkan pengemudi terluka parah akibat serpihan logam. Padahal, mobil tersebut sudah masuk daftar recall selama 11 tahun dan pihak Honda diklaim telah berupaya menghubungi pemilik mobil berkali-kali melalui telepon, email, dan surat pos.