Mobil Toyota Jenis Satu Ini Diracik Jadi Bom untuk Perang di Ukraina, Harganya Miliaran

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Selasa, 13 Agustus 2024 | 13:23 WIB
Mobil Toyota Jenis Satu Ini Diracik Jadi Bom untuk Perang di Ukraina, Harganya Miliaran
Ilustrasi mobil terbakar dan mobil bertenaga hidrogen dari Toyota. (Kolase: Unsplash/Matt Hearne & Favcars)

Suara.com - Dalam situasi perang yang penuh tantangan, pasukan Ukraina di Vovchansk, menunjukkan kreativitas luar biasa dengan memanfaatkan onderdil mobil warga sipil untuk merakit bom hidrogen yang mematikan.

Langkah ini tidak hanya menunjukkan kecerdikan mereka, tetapi juga memberikan inspirasi bagi penggemar otomotif tentang bagaimana teknologi mobil dapat digunakan dalam situasi yang tidak terduga.

Onderdil Mobil Listrik

Laporan dari Euromaidanpress menyebutkan bahwa pasukan Ukraina berhasil menghancurkan posisi tembak Rusia dengan menggunakan bagian-bagian dari mobil listrik yang rusak.

Baterai dan alternator dari kendaraan listrik seperti Tesla diubah menjadi sumber daya untuk drone, membantu mempertahankan kekuatan drone Ukraina.

Pendekatan ini memungkinkan mereka mengatasi keterbatasan bantuan militer asing dan terus menekan posisi Rusia.

Merakit Bom Hidrogen dari Toyota Mirai

The Drive melaporkan bahwa dalam pertempuran di Vovchansk, pasukan Ukraina menghadapi gangguan operasi oleh sistem perang elektronik Rusia.

Mereka memutuskan untuk menggunakan suku cadang dari kendaraan listrik yang rusak untuk menciptakan bom inovatif.

Baca Juga: Penampilan Mobil Klasik di Jakarta, Siap Menembus Pasar Internasional

Bom ini dibuat menggunakan sel bahan bakar hidrogen dari mobil Toyota Mirai yang rusak dan memiliki berat lebih dari dua ratus kilogram.

Bom ini mampu menimbulkan kerusakan parah pada pertahanan Rusia, setara dengan bom udara.

Kekuatan Ledakan Hidrogen

Ilustrasi mobil terbakar. (Unsplash/Matt Hearne)
Ilustrasi mobil terbakar. (Unsplash/Matt Hearne)

Komposisi hidrogen dari bom ini memungkinkan untuk menghasilkan gelombang ledakan yang kuat, membuat lokasi ledakan menyisakan puing-puing.

Karena drone udara terganggu oleh perang elektronik dan bom terlalu berat untuk diangkut oleh drone udara, pasukan Ukraina memilih untuk menggunakan drone darat yang dioperasikan dari jarak jauh untuk mengangkut bom ke posisi Rusia.

Pengiriman Bom dengan Drone Darat

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI