Suara.com - Dalam panggung otomotif roda dua Asia Tenggara, sebuah fenomena menarik tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar sepeda motor.
Bagaimana tidak? Dua motor yang lahir dari rahim yang sama - Honda Wave 125i dan Honda Supra X 125 - menunjukkan perbedaan harga yang begitu dramatis, layaknya saudara kembar yang tumbuh dalam lingkungan yang berbeda.
Ketika Honda Wave 125i memamerkan dirinya di jalanan Vietnam dengan banderol fantastis 75 juta Dong (setara Rp 48,2 juta), saudara kembarnya di Indonesia, Supra X 125, tetap setia dengan harga ramah kantong Rp 20,4 juta hingga Rp 21,425 juta.
Perbedaan harga yang mencapai lebih dari dua kali lipat ini tentu mengundang tanda tanya besar di benak para pencinta otomotif.
Anatomi Sebuah Paradoks Harga

Jika kita membedah lebih dalam, kedua motor ini sebenarnya berbagi DNA yang nyaris identik.
Di balik bodi mereka, tersembunyi mesin 124,9 cc 4-tak berpendingin udara yang menghasilkan performa serupa.
Wave 125i memamerkan tenaga 9,2 dk dengan torsi 10,1 Nm, spesifikasi yang tak jauh berbeda dengan apa yang ditawarkan Supra X 125.
Lantas, apa yang menyebabkan disparitas harga yang begitu mencolok ini?
Baca Juga: Adu Harga Yamaha XMAX dan Honda Forza Maret 2025, Cocok untuk Touring Lebaran
Jawabannya terletak pada jalur distribusi dan strategi pemasaran yang ditempuh di masing-masing negara.
Honda Wave 125i yang beredar di Vietnam merupakan hasil impor langsung dari Malaysia dalam bentuk CBU (Completely Built Up).
Proses ini ditangani oleh Rebel Motor, sebuah dealer multi-brand yang membawa konsekuensi pada pembengkakan biaya, mulai dari pajak impor hingga margin distributor.
Sementara itu, Supra X 125 yang diproduksi oleh Astra Honda Motor (AHM) di Indonesia menikmati keuntungan produksi lokal.
Efisiensi biaya produksi, minimnya biaya logistik, dan skala ekonomi yang lebih besar memungkinkan AHM untuk menawarkan harga yang jauh lebih kompetitif kepada konsumen Indonesia.
Kultur Pasar dan Positioning Produk