Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto ketika itu mengatakan pembangunan HRS Toyota itu menandai angkah penting menuju transisi energi bersih.
“Peluncuran fasilitas HRS ini menandai langkah penting menuju transisi energi bersih, terutama dengan sumber daya energi terbarukan Indonesia yang melimpah seperti geothermal dan hidro untuk produksi hidrogen bersih," kata Nandi.
"Ini adalah langkah nyata bagi industri otomotif nasional menuju pencapaian target NZE 2060,” ujar lanjut Nandi.
Pada acara peluncuran ini, beberapa teknologi Hidrogen ditampilkan, termasuk griller hidrogen, cartridge, forklift sel dengan bahan bakar hidrogen, dan Toyota Mirai sebagai kendaraan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).
![Hyundai Motor Group pada Selasa (15/4/2025), mengumumkan akan membangun ekosistem waste-to-hidrogen (W2H) dan dan stasiun pengisian hidrogen di Jawa Barat. [Dok HMID]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/15/43070-stasiun-pengisian-hidrogen-hyundai.jpg)
HRS Toyota Indonesia memiliki dua tipe sistem tekanan yaitu 350 bar untuk pengisian forklift dan 700 bar untuk pengisian kendaraan Toyota Mirai dan truk FC.
Ini merupakan stasiun pengisian bahan hidrogen kedua di Indonesia, setelah Pertamina membangun fasilitas yang sama pada tahun lalu di Senayan, Jakarta.
Pabrikan kedua adalah Hyundai, yang pada pekan ini mengumumkan akan membangun ekosistem hidrogen dari daur ulang sampah di Bandung, Jawa Barat.
Hyundai mengatakan pihaknya berencana membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen di TPA Sarimukti, Bandung, Jawa Barat. Hidrogen akan dihasilkan dari mengolah sampah di fasilitas tersebut.
Selain itu, Hyundai sendiri juga sudah memiliki mobil hidrogen. Salah satunya adalah Hyundai N Vision 74 yang dipamerkan di GIIAS 2024 lalu.
Baca Juga: Stasiun Pengisian Hidrogen Toyota Diresmikan di Karawang