Suara.com - Ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung telah mengguncang industri otomotif, tetapi Nissan mengambil langkah strategis untuk meminimalkan dampaknya di Amerika Serikat.
Dengan memberlakukan peningkatan produksi lokal, Nissan berupaya mengimbangi tarif tambahan sebesar 25 persen yang dikenakan pada kendaraan impor.
Meskipun demikian, Chairman Nissan Americas, Christian Meunier, menyatakan kekhawatiran bahwa kenaikan biaya produksi dapat mempengaruhi segmen mobil terjangkau yang selama ini menjadi andalan banyak konsumen, dikutip dari Carscoops.
Produksi Lokal Jadi Kunci Strategi Nissan

Dalam menghadapi tantangan ini, Nissan memfokuskan investasinya pada fasilitas besar mereka di Smyrna, Tennessee.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 640.000 kendaraan per tahun dalam tiga shift, meskipun pada tahun 2024 hanya menjalankan dua shift dengan total produksi sekitar 314.500 unit.
Menurut Meunier, rencana untuk meningkatkan produksi lokal ini sudah dimulai bahkan sebelum tarif diberlakukan.
![Presiden dan CEO Nissan Motor Corporation Makoto Uchida menghadiri jumpa pers terkait rencana merger Honda - Nissan di Tokyo, Jepang pada 23 Desember 2024. [AFP/Philip Fong]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/27/23771-honda-nissan-merger.jpg)
Hal ini mencerminkan keyakinan Nissan bahwa lokalisasi adalah langkah yang tepat untuk menghadapi gejolak pasar global.
“Pabrik kami masih memiliki kapasitas lebih untuk ditingkatkan,” ujar Meunier.
Baca Juga: Nissan dan Wayve Hadirkan Revolusi Berkendara, Mobil yang Bisa Berpikir dan Belajar
Ia juga mengungkapkan adanya rencana untuk memproduksi model baru di Smyrna, termasuk kemungkinan menambahkan produksi kendaraan hybrid sebagai bagian dari adaptasi terhadap tren pasar.
Fleksibilitas inilah yang membuat Nissan mampu menyesuaikan strategi lebih cepat dibandingkan pesaing mereka.
Kekhawatiran Terhadap Segmen Mobil Terjangkau

Namun, Meunier tidak menampik bahwa tarif tinggi dapat memberikan pukulan berat terhadap segmen mobil terjangkau.
Mobil dengan harga di bawah $30.000 yang banyak diimpor dari luar negeri berisiko terkena dampak tarif penuh, yang diperkirakan akan meningkatkan harga hingga 10-15 persen.
Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya segmen tersebut dari pasar, mengurangi opsi bagi konsumen yang mencari kendaraan dengan harga ekonomis.
Salah satu solusi yang dipertimbangkan Nissan adalah memindahkan produksi model terjangkau seperti Nissan Versa dari Meksiko ke AS.
Meski demikian, langkah ini memiliki keterbatasan, terutama jika pasokan komponen utama dari Meksiko terganggu akibat kebijakan tarif yang sama.
Penyesuaian Cepat Jadi Kunci Kelangsungan Nissan

Keputusan Nissan untuk mempercepat produksi lokal membuktikan bahwa mereka siap beradaptasi dalam situasi sulit.
Upaya ini tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga memungkinkan mereka untuk tetap kompetitif di pasar yang semakin kompleks.
Namun, tantangan terbesar tetap ada pada segmen mobil terjangkau, yang mungkin memerlukan strategi lebih kreatif untuk bertahan.
Dengan fleksibilitas dalam produksi dan investasi besar di pabrik Tennessee, Nissan menunjukkan kemampuan untuk menavigasi hambatan perdagangan dengan baik.
Namun, apakah strategi ini cukup untuk mempertahankan segmen mobil ekonomis di tengah lonjakan harga? Hanya waktu yang akan menjawab.
Batal Merger
![Presiden dan CEO Nissan Motor Corporation Makoto Uchida menghadiri jumpa pers terkait rencana merger Honda - Nissan di Tokyo, Jepang pada 23 Desember 2024. [AFP/Philip Fong]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/27/23771-honda-nissan-merger.jpg)
Sebelumnya nama Nissan ramai diperbincangkan, terutama sejak 13 Februari 2025, Honda dan Nissan memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan merger yang telah berlangsung.
Keputusan ini disebabkan oleh perbedaan visi mengenai integrasi bisnis serta ketidaksepakatan terkait struktur manajemen perusahaan yang akan dibentuk pasca-merger.
Meskipun rencana merger batal, kedua perusahaan tetap berkomitmen melanjutkan kerja sama dalam pengembangan kendaraan listrik (EV) dan sedang mempertimbangkan alternatif lain, termasuk bentuk kerja sama yang lebih terbatas.