Suara.com - Meningkatnya minat terhadap mobil listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia membawa harapan baru akan gaya hidup ramah lingkungan dan efisiensi berkendara.
Namun, di balik berbagai keunggulan yang ditawarkan mobil listrik, terdapat satu kekhawatiran umum yang masih menjadi momok para pengguna—baterai habis di tengah jalan.
Kekhawatiran ini bisa dimaklumi, terlebih ketika perjalanan dilakukan bersama keluarga atau kerabat untuk jarak jauh.
Namun sebenarnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan agar konsumsi baterai tetap hemat dan efisien selama perjalanan.
Product Expert GAC AION Indonesia, Iqbal Taufiqurrahman, membagikan beberapa tips penting yang perlu diperhatikan pengguna kendaraan listrik agar tidak mengalami kehabisan daya secara tiba-tiba.
1. Gunakan Mode Eco untuk Efisiensi Maksimal
Salah satu fitur andalan pada kendaraan listrik yang wajib dimanfaatkan adalah mode hemat energi atau Eco Mode.
Menurut Iqbal, penggunaan mode ini sangat dianjurkan karena secara otomatis mengatur performa kendaraan agar lebih hemat energi tanpa mengorbankan kenyamanan.
“Bisa dengan menggunakan mode Eco dan mengaktifkan fitur regenerative braking atau energy recovery yang ada pada kendaraan,” jelas Iqbal saat dihubungi ANTARA, Kamis (1/5).
Baca Juga: 4 Tips Mencuci Motor Listrik Bertenaga Baterai Lithium: Aman, Efektif, dan Ramah Komponen
Mode Eco bekerja dengan membatasi respon akselerasi dan output daya kendaraan agar tidak berlebihan.
Selain itu, fitur regenerative braking memungkinkan kendaraan mengubah energi kinetik saat pengereman menjadi energi listrik yang disimpan kembali ke baterai.
Ini membantu memperpanjang jarak tempuh kendaraan tanpa perlu melakukan pengisian ulang.
2. Hindari Akselerasi Mendadak dan Berlebihan
Cara berkendara sangat memengaruhi efisiensi konsumsi baterai. Akselerasi mendadak atau terlalu sering menekan pedal gas secara cepat membuat motor listrik bekerja lebih keras dan otomatis menyedot daya baterai lebih besar.
“Tidak melakukan akselerasi secara mendadak secara berlebihan,” tegas Iqbal.
Pengemudi disarankan untuk berkendara dengan lebih tenang dan stabil, menjaga kecepatan secara konstan, serta memanfaatkan momentum kendaraan saat melaju menurun atau melambat untuk menghemat energi.
3. Minimalkan Penggunaan Fitur Elektronik Berlebih
Mobil listrik umumnya dilengkapi dengan berbagai perangkat elektronik modern yang mendukung kenyamanan berkendara.
Mulai dari AC digital, sistem infotainment layar besar, wireless charger, socket USB charger, hingga penghangat kursi.
Namun, fitur-fitur ini juga turut mengonsumsi daya baterai. Ketika digunakan secara berlebihan, terutama secara bersamaan, daya baterai bisa cepat menyusut meskipun kendaraan belum menempuh jarak jauh.
“Untuk menghindari borosnya penggunaan baterai, disarankan untuk meminimalkan penggunaan komponen elektronik di dalam kabin seperti AC, wireless charger, socket charger, dan lainnya,” lanjut Iqbal.
Sebaiknya atur suhu AC ke tingkat sedang atau gunakan ventilasi alami bila memungkinkan, dan matikan perangkat pengisian daya yang tidak sedang digunakan.
4. Lakukan Perencanaan Rute dan Manajemen Baterai
Sebelum memulai perjalanan, penting untuk melakukan perencanaan rute dengan memperhitungkan titik-titik pengisian daya (charging station) di sepanjang perjalanan.
Beberapa aplikasi peta digital kini sudah dilengkapi fitur pencarian SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), yang memudahkan pengguna EV mengisi daya ketika diperlukan.
Perhatikan juga jarak tempuh (range) kendaraan saat baterai penuh, dan usahakan untuk tidak menunggu sampai baterai benar-benar habis sebelum mengisi ulang.
Idealnya, lakukan pengisian saat daya baterai masih sekitar 20-30 persen.
Penjualan EV Meningkat, Edukasi Pengguna Jadi Kunci
Lonjakan penjualan kendaraan listrik menjadi bukti bahwa masyarakat mulai melirik kendaraan bebas emisi ini.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan listrik pada Maret 2025 mencapai 8.835 unit, naik tajam sebesar 70,46 persen dibanding Februari yang hanya mencatat 5.183 unit.
Peningkatan ini menjadi sinyal positif bagi masa depan kendaraan hijau di Indonesia.
Namun, tingginya minat ini harus dibarengi dengan edukasi yang masif tentang cara berkendara yang tepat agar potensi kendaraan listrik bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Dengan pemahaman yang tepat dan perilaku berkendara yang efisien, kendaraan listrik bukan hanya menawarkan pengalaman berkendara yang tenang dan senyap, tetapi juga bebas cemas soal baterai habis di tengah jalan.
Kombinasi penggunaan Eco Mode, kebiasaan berkendara yang lembut, serta pengaturan penggunaan perangkat elektronik adalah kunci utama agar mobil listrik tetap optimal, efisien, dan ramah lingkungan.
Di era transisi energi ini, menjadi pengguna kendaraan listrik yang bertanggung jawab bukan hanya soal teknis, tetapi juga bagian dari gaya hidup baru yang lebih sadar lingkungan