Mobil Listrik SU7 Banyak Masalah, CEO Xiaomi Curhat Panjang

Minggu, 11 Mei 2025 | 21:58 WIB
Mobil Listrik SU7 Banyak Masalah, CEO Xiaomi Curhat Panjang
SU7 Ultra Jadi Mobil Listrik Berperforma dari Xiaomi yang Mulai Dipasarkan di Luar China. (Foto: Xiaomi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa yang belum pernah merasakan stres karena proyek gagal? Kalau kamu pernah, kamu pasti bisa sedikit membayangkan beratnya beban yang sedang dipikul Lei Jun, CEO Xiaomi. Bukan soal gagal bikin smartphone atau gadget baru, tapi soal gebrakan besar mereka di dunia otomotif: mobil listrik Xiaomi SU7.

Ternyata, membuat mobil listrik tidak semudah membuat ponsel pintar. Lei Jun sekarang tahu betul betapa rumit dan menegangkannya masuk ke industri ini.

Baru-baru ini, Lei Jun curhat panjang lebar di Weibo, media sosial populer di China, tentang beratnya beberapa bulan terakhir.

Dilansir dari CarnewsChina, ia bahkan sampai absen dari media sosial, membatalkan sejumlah pertemuan, dan menunda perjalanan bisnis.

Dalam tulisannya, ia mengaku bahwa ini adalah masa paling menantang sejak Xiaomi berdiri. Tampaknya tekanan datang dari berbagai arah, dan bukan hanya urusan teknis semata.

Salah satu kontroversi utama yang memicu gejolak adalah update perangkat lunak SU7 yang mengurangi tenaga mobil dari 1.548 hp menjadi sekitar 900 hp.

Walaupun langkah ini diambil demi alasan keselamatan, banyak konsumen merasa dikecewakan.

Xiaomi SU7 Ultra (CarnewsChina)
Xiaomi SU7 Ultra (CarnewsChina)

Reaksinya pun cukup keras, sehingga Xiaomi terpaksa mundur dan menyatakan akan lebih berhati-hati dalam menerapkan pembaruan perangkat lunak di masa depan.

Masalah belum berhenti di situ. Beberapa pemilik SU7 Ultra mengeluh tentang kap mesin berbahan serat karbon yang dinilai tidak sesuai dengan ekspektasi. Mereka merasa Xiaomi menjanjikan lebih dari yang benar-benar diberikan.

Baca Juga: Beli Mobil Wuling Bisa Bawa Pulang BinguoEV

Ibarat memesan makanan dengan gambar menggiurkan, tapi yang datang justru jauh dari ekspektasi.

Namun, insiden paling menyayat datang pada 29 Maret lalu. Sebuah kecelakaan tragis yang melibatkan SU7 menewaskan tiga orang mahasiswi.

Wujud Mobil Listrik Xiaomi Usai Mengalami Kecelakaan Fatal. (Foto: Ist)
Wujud Mobil Listrik Xiaomi Usai Mengalami Kecelakaan Fatal. (Foto: Ist)

Peristiwa ini mengguncang publik dan jadi pengingat bahwa keselamatan dalam otomotif bukan hanya fitur tambahan, melainkan inti dari segalanya.

Dunia mobil, terutama mobil listrik yang masih terus berkembang, menuntut standar tinggi yang tidak bisa dikompromikan.

Di tengah badai kritik dan tekanan, Lei Jun tetap berusaha tegar. Ia mengaku kekuatan dan semangatnya datang dari dukungan para penggemar dan rekan-rekan bisnis.

Kata-katanya di Weibo mencerminkan upaya kerasnya untuk terus maju, meskipun langkahnya sedang terseok.

Apa pelajaran dari semua ini? Pertama, transisi dari produsen gadget ke dunia otomotif bukan hal kecil.

Ini seperti naik tingkat dari permainan biasa ke level tersulit. Kedua, dalam dunia otomotif, kepercayaan konsumen sangat mahal dan sulit diraih. Satu kesalahan bisa berdampak besar.

Dan ketiga, tidak ada salahnya untuk melambat sejenak demi memastikan arah yang diambil benar.

Meski sedang berada dalam masa sulit, Xiaomi belum menyerah. Mereka tetap melanjutkan pengembangan SU7 dengan semangat. Mungkin mereka mengambil filosofi: jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali.

Setiap kegagalan adalah batu loncatan menuju kesuksesan, selama pelajarannya tidak diabaikan.

Kisah Xiaomi dan SU7 saat ini memang penuh drama, tetapi justru di situ letak menariknya. Ini bukan sekadar cerita tentang teknologi, tapi tentang ambisi, tantangan, dan bagaimana sebuah perusahaan mencoba menaklukkan dunia baru.

Jalan mereka mungkin masih panjang, tetapi siapa tahu, di akhir cerita nanti, justru akan lahir sebuah kisah sukses yang menginspirasi banyak orang.

Untuk sekarang, kita hanya bisa menunggu dan melihat bagaimana kelanjutan perjalanan ini. Apakah Xiaomi akan bangkit lebih kuat, atau kisah ini akan menjadi peringatan bagi brand lain?

Satu hal yang pasti: dalam dunia teknologi, perjalanan menuju sukses jarang sekali berjalan lurus. Namun justru itulah yang membuat setiap kisah layak untuk diikuti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI