Suara.com - Memiliki mobil pertama adalah impian bagi banyak kalangan muda di kota-kota besar. Namun, antusiasme ini bisa berubah menjadi penyesalan jika tidak diiringi perencanaan yang matang. Salah langkah dalam memilih dan menghitung bisa berujung pada beban finansial yang memberatkan di kemudian hari.
Untuk membantu para pembeli pemula, Auto2000 membagikan lima kesalahan umum yang sering terjadi saat membeli mobil pertama. Kesalahan ini, jika diabaikan, bisa membuat pengalaman memiliki kendaraan baru menjadi kurang menyenangkan.
Berikut adalah lima kesalahan yang wajib dihindari:
Hanya Terpaku pada Harga Awal
Banyak calon pembeli hanya fokus pada harga mobil saat transaksi, namun lupa memperhitungkan biaya kepemilikan jangka panjang. Padahal, ada biaya lain seperti servis berkala, asuransi tahunan, pajak, bahan bakar, tol, dan parkir yang jika ditotal bisa mencapai puluhan juta rupiah. Penting untuk melihat gambaran biaya secara keseluruhan, bukan hanya harga di pricelist.
Kurang Riset Sesuai Kebutuhan
Kesalahan fatal lainnya adalah membeli mobil tanpa riset mendalam. Sebelum memutuskan, tanyakan pada diri sendiri. Mobil ini akan digunakan untuk apa? Apakah untuk mobilitas harian di perkotaan, mengantar keluarga, atau sering bepergian ke luar kota? Jumlah penumpang dan kondisi jalan yang sering dilalui akan menentukan jenis mobil yang paling ideal, apakah itu city car, MPV, atau SUV.
![All New Toyota Veloz, dengan sistem penggerak roda depan, diluncurkan di Jakarta, Rabu (10/11/2021). [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/10/88006-new-veloz.jpg)
Salah Perhitungan Kemampuan Finansial
Membeli secara kredit memang meringankan, tapi cicilan bulanan bisa menjadi bumerang. Aturan amannya adalah total cicilan tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan. Misalnya, dengan pendapatan Rp 10 juta, cicilan ideal berada di kisaran Rp 2-3 juta. Memaksakan diri dengan cicilan yang lebih besar dapat mengganggu stabilitas keuangan Anda.
Baca Juga: 3 Model Toyota Yaris Bekas Jadi Incaran Anak Muda, Harga Mulai 70 Jutaan
Mengabaikan Harga Jual Kembali
Meskipun mobil adalah aset konsumtif, nilai jual kembali atau resale value tetap menjadi faktor penting. Suatu saat, Anda mungkin ingin mengganti mobil dengan model yang lebih baru. Jika mobil pertama Anda memiliki harga jual kembali yang anjlok, kerugian yang ditanggung akan cukup besar. Merek dengan jaringan purna jual yang luas dan suku cadang yang mudah didapat biasanya memiliki nilai jual yang lebih stabil.

Tergiur Iming-iming di Luar Dealer Resmi
Membeli mobil di dealer resmi memberikan banyak keuntungan yang sering diabaikan, seperti garansi pabrikan, promo penjualan, paket servis gratis, hingga kemudahan klaim asuransi dan layanan darurat di jalan. Kemudahan ini memberikan rasa aman dan nyaman selama masa kepemilikan kendaraan.
“Jaringan cabang Auto2000 yang menyebar dekat dengan pengguna Toyota di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali, memastikan konsumen dapat mengakses layanan sales dan aftersales Auto2000 dengan mudah dan nyaman. Hal ini sejalan dengan 3 pilar Life is Easy with Auto2000: Dekat, Nyaman, dan Lengkap.,” terang Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000, Selasa (26/8/2025).