Hampir 80 Persen Anak Muda Tertarik dengan Isu Lingkungan, Ini 3 Ide Hebat Mereka Untuk Lestarikan Bumi

Rabu, 15 Juni 2022 | 18:00 WIB
Hampir 80 Persen Anak Muda Tertarik dengan Isu Lingkungan, Ini 3 Ide Hebat Mereka Untuk Lestarikan Bumi
Ilustrasi lingkungan hidup. (pexels.com)

Dampak yang akan diterima masyarakat dengan memiliki pengelolaan sampah adalah memiliki kesadaran dan kemampuan untuk memilah sampah rumah tangga dari rumah masing-masing.

Di mana masyarakat memiliki pengetahuan pengelompokan sampah yang dapat membuatnya lebih mudah untuk membuat kompos dan daur ulang. Keterampilan dan pengetahuan tentang pengelolaan sampah organik menjadi kompos ini juga dapat mengurangi jumlah sampah rumah tangga seperti plastik dan kaleng.

Selain itu, mengetahui cara mengelola sampah organik juga bisa bermanfaat bagi mereka sebagai sumber penghasilan.

Terakhir adalah Rina Nur Cahyani, aktivis pendidikan muda yang ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ekosistem perubahan iklim kepada siswa, bekerja sama dengan 1000 Guru Foundation untuk mendirikan kelas khusus dan ruang baca.

Salah satu isu mengapa masyarakat di Indonesia tidak memiliki pemahaman dan kesadaran yang jelas tentang pentingnya perubahan iklim atau pelestarian lingkungan adalah karena kurangnya edukasi tentang hal tersebut.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Rina percaya bahwa kesadaran lingkungan mengajar pada siswa dan guru sekolah dasar di Jawa Timur adalah suatu keharusan. Menurutnya, dengan belajar tentang lingkungan dengan bahan taktil dan demonstrasi, ini akan memudahkan kita untuk meningkat pembelajaran tentang lingkungan.

Kegiatan program untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan memasang 1-unit koneksi PC dan internet (kerjasama dan pendanaan oleh PT Telkom Indonesia). Dengan menginstal PC dan memiliki koneksi internet guru dan siswa dapat mengakses informasi dan materi untuk menciptakan pendidikan yang kondusif.

Kegiatan lainnya adalah dengan bermitra dengan 1000 Guru Foundation untuk membuat kelas khusus dan pojok baca untuk mengajarkan siswa tentang perubahan iklim, keanekaragaman hayati, jenis sampah dan cara memilahnya.

"Dampak yang diharapkan dari program tersebut adalah untuk menciptakan dan meningkatkan pengetahuan tentang lingkungan dan perubahan iklim. Serta meningkatkan kesadaran sejak dini terhadap perubahan iklim dengan menyediakan bahan dan demonstrasi (memilah sampah dan menanam pohon)," tutupnya.

Baca Juga: Kualitas Udara di Jakarta Buruk, DLH DKI Ungkap Penyebabnya

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI