Retrospeksi Peringatan Hari Guru Nasional 2022, Pentingnya Kolaborasi di Tengah Disrupsi Pendidikan

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 26 November 2022 | 07:54 WIB
Retrospeksi Peringatan Hari Guru Nasional 2022, Pentingnya Kolaborasi di Tengah Disrupsi Pendidikan
Ilustrasi guru mengajar di sekolah. (Shutterstock)

Maka dari itu, diperlukan banyak pelatihan tambahan bagi guru terkait variasi model penugasan atau pembelajaran berbasis teknologi, agar semua siswa berkesempatan memiliki akses pendidikan dan pengalaman belajar yang sama.

Sebagai upaya mendukung guru menghadapi berbagai tantangan tersebut, Trakindo juga menghadirkan program Generasi Trakindo, yaitu program pendidikan yang bekerja sama dengan institusi pendidikan di jenjang SD.

Program ini berupaya mendukung penguatan pendidikan karakter, kecakapan hidup, dan budaya inovasi di sekolah-sekolah dasar dengan menempatkan siswa sebagai fokus kegiatan.

“Dalam pelaksanaannya, dukungan yang diberikan meliputi penerapan program pengembangan sekolah yang terstruktur, intervensi berbentuk pelatihan dan pendampingan berbasis sekolah, dengan fokus pada perbaikan tata kelola sekolah, penyiapan lingkungan pembelajaran, pembudayaan karakter, integrasi pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) & Challenge-Based Learning (CBL), serta pelibatan orang tua dan masyarakat dalam membangun budaya inovasi lewat intrakurikuler dan ekstrakurikuler,” papar Yulia.

Saat mengikuti program tersebut, bentuk pembelajaran berorientasi pada proses juga penting. Pihaknya, lanjut Yulia, menerapkan metode PjBL yang bekerja sama dengan pihak luar.

“Sehingga kami menjadi lebih berani mencoba, dan kami juga merasakan dampaknya pada siswa dimana mereka jadi lebih banyak bertanya, lebih kreatif, kolaboratif, dan inovatif. Antusiasme mereka meningkat. Mereka jadi lebih berani dalam mengambil keputusan dan menciptakan inovasi, khususnya inovasi yang berguna bagi lingkungan tempat tinggal sekitar mereka,” jelas Ni Nengah Martiyani, Guru SDN 46 Cakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat. saat menceritakan pengalamannya.

Begitu juga Lantji Laky Djami, Guru SD Inpres Nunbaun Delha, Kupang, Nusa Tenggara Timur, sesudah mengikuti pelatihan, melihat langsung perubahan pada siswa saat mendampingi mereka mengunjungi dan bertanya langsung pada beberapa pihak seperti kelurahan, dinas kesehatan, dan pengrajin.

“Awalnya mereka sangat malu bertanya, saya dan guru lain membantu memotivasi dan meyakinkan agar mereka lebih percaya diri. Sesudah kunjungan pertama, mereka senang dan lebih berani bertemu dengan para narasumber,” cerita Lantji.

Perkembangan pada karakter siswa terlihat, seperti lebih disiplin pada saat pergi wawancara dan bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru.

Baca Juga: Siapkah Guru Melakukan Transformasi Digital?

Selain itu, berbagai kendala juga menjadi lebih mudah dihadapi dengan kolaborasi berbagai elemen, seperti antar guru, guru dengan orang tua, juga guru dengan siswa.

“Kalau ada orang tua yang tidak memiliki akses ke ponsel pintar dan kesulitan mengisi kuota internet untuk anaknya, teman-teman guru akan pergi ke rumah siswa tersebut dan melakukan proses pembelajaran sesuai protokol kesehatan. Itulah usaha yang dapat kami lakukan saat menghadapi kendala,” jelas Lantji.

Selain di tingkat SD, perusahaan penyedia alat berat Cat ® tersebut juga mewujudkan komitmennya dalam melakukan penguatan pendidikan berkesinambungan dengan Generasi Trakindo untuk SMP, dan program CO-OP Trakindo untuk tingkat SMK dan Pendidikan Tinggi Vokasi.

“Ini merupakan bentuk keselarasan antara komitmen berkelanjutan terhadap misi perusahaan yaitu, menciptakan lapangan kerja berkualitas untuk sebanyak-banyaknya masyarakat. Selamat Hari Guru Nasional, semoga seluruh guru tetap bersemangat dalam menyiapkan anak-anak bangsa yang cerdas, inovatif, adaptif, dan berkarakter Pancasila,” tutup Yulia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI