Industrial Business Matching: Menghubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Rully Fauzi Suara.Com
Senin, 22 April 2024 | 19:55 WIB
Industrial Business Matching: Menghubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global
Thailand Industrial Business Matching 2024. [dok.pribadi]

Nilai pasar pendingin udara di Thailand mencapai USD 1.645,21 juta pada 2023 dan diproyeksikan akan tumbuh cepat dalam periode perkiraan compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 5,93% hingga tahun 2029. Pasar AC di Thailand telah mengalami perkembangan dan inovasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Pasar AC dan mesin pendingin di Thailand tidak hanya dipicu oleh permintaan dari sektor perumahan, tetapi juga dari sektor komersial dan industri, termasuk hotel, pusat perbelanjaan, dan fasilitas manufaktur.

Industri Otomotif Tawarkan Prospek Cerah

Thailand menjadi pusat manufaktur suku cadang otomotif dan kendaraan, serta merupakan eksportir terbesar di ASEAN. Negara ini dikenal sebagai eksportir kendaraan terbesar ke-12 secara global, dengan industri ini menyumbang sekitar 10% dari total PDB.

Pada tahun 1960-an, pabrikan kendaraan Jepang memasuki pasar dengan merek seperti Mitsubishi dan Toyota, diikuti oleh perusahaan Amerika dan Jerman. Dengan perkembangan industri otomotif selama beberapa dekade, Thailand kadang-kadang disebut sebagai "Detroit-nya Asia".

Meskipun terjadi pandemi, industri otomotif mengalami pertumbuhan yang signifikan saat industri lain mengalami penurunan. Produksi kendaraan diperkirakan akan melampaui 2 juta unit per tahun pada 2024, dengan estimasi bahwa 50% dari kendaraan yang diproduksi secara lokal akan menjadi kendaraan listrik (EV) pada 2030.

Hataichanok Sivara, Direktur Thai Trade Center Jakarta, mencatat bahwa dukungan yang diberikan oleh pemerintah terhadap industri otomotif, serta peningkatan penetrasi pasar, akan menjadikan Thailand sebagai destinasi yang menarik bagi produsen kendaraan dan suku cadang otomotif.

Inovasi, kolaborasi, dan kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan pasar dianggap sebagai kunci kesuksesan dalam lingkungan bisnis yang dinamis ini. Thailand telah membuktikan diri bukan hanya sebagai pemain regional yang penting, tetapi juga sebagai pelaku global yang berpengaruh dalam industri otomotif.

Perekonomian Thailand dan Industri Konstruksi

Baca Juga: Berdasarkan Statistik, Thailand Memang Layak Kalah dari Tajikistan

Industri konstruksi telah terbukti menjadi salah satu penopang penting bagi perekonomian Thailand. Pekerjaan konstruksi di Thailand dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu publik dan swasta.

Secara umum, sektor infrastruktur menyumbang lebih dari 80 persen dari total kegiatan pembangunan di sektor publik. Selain itu, sektor ini juga mencakup infrastruktur umum lainnya serta pembangunan tempat tinggal untuk pejabat pemerintah.

Volume pasar konstruksi Thailand diperkirakan mencapai USD 26,68 miliar pada 2024, dan diperkirakan akan mencapai USD 34,05 miliar pada tahun 2029, tumbuh dengan compounded annual growth rate (CAGR) lebih dari 5% selama periode perkiraan (2024-2029).

Menurut Hataichanok Sivara, Direktur Thai Trade Center Jakarta, pertumbuhan industri konstruksi sebagian didorong oleh permintaan akan unit hunian.

Selain itu, terjadi peningkatan pembangunan pusat perbelanjaan dan restoran di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Permintaan yang meningkat akan unit hunian juga mendorong peningkatan pasokan kondominium, terutama di wilayah Bangkok dan sekitarnya.

Saat ini, pemerintah Thailand bertujuan untuk membentuk beberapa wilayah menjadi zona ekonomi khusus yang berfokus pada pertumbuhan industri. Kebijakan ini berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan konstruksi yang lebih besar di Thailand.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI