وَكَانَ السَّلَفُ الصَّالِحُ يَقُومُونَ فِيهِ فِي الْمَسَاجِدِ بِعِشْرِينَ رَكْعَةً... ثُمَّ صَلَّوْا بَعْدَ ذَلِكَ سِتًّا وَثَلَاثِينَ رَكْعَةً... وَهَذَا اخْتَارَهُ مَالِكٌ فِي الْمُدَوَّنَةِ وَاسْتَحْسَنَهُ
Artinya: “Dan ulama salaf melaksanakan sholat tarawih di bulan Ramadhan di masih dengan 20 rakaat…lalu setelah itu mereka sholat dengan 36 rakaat,” Imam An-Nafrawi.
Sebagian ulama mazhab Hanafi, seperti Imam Al-Akmal Ibnu al-Humam menyatakan bahwa Rasulullah menjalankan tarawih sebanyak 8 rakaat.
أَنَّ قِيَامَ رَمَضَانَ سُنَّةٌ إحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً بِالْوِتْرِ فِي جَمَاعَةٍ فَعَلَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ تَرَكَهُ لِعُذْرٍ... وَظَاهِرُ كَلَامِ الْمَشَايِخِ أَنَّ السُّنَّةَ عِشْرُونَ، وَمُقْتَضَى الدَّلِيلِ مَا قُلْنَا
Artinya: “Sesungguhnya Qiyamul Lail di Bulan Ramadhan hukumnya sunnah yaitu 11 rakaat dengan witir, secara berjamaah. Ini dikerjakan oleh Rasulullah SAW lalu ditinggalkannya karena ada uzur… Zahir pendapat masyayikh bahwa sunnahnya 20 rakaat. Sedangkan menurut dalil apa yang kami katakan (8 rakaat tanpa witir),” Ujar Imam Al-Kamal Ibnu al-Humam dalam kitab Fathul Qadir.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri