نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taala.
Di bawah ini adalah beberapa syarat sah puasa:
1. Beragama Islam
Hanya orang-orang yang beragama Islam yang dianggap sah menjalankan ibadah puasa. Orang kafir maupun murtad tak akan sah bila melakukan puasa.
2. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan
Puasa tidak sah bagi perempuan yang sedang dalam keadaan haid ataupun nifas. Sehingga mereka diharuskan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan tersebut di waktu lain.
Baca Juga: Tata Cara Ziarah Kubur Sebelum Puasa Ramadhan Sesuai Sunnah dan Teks Doa Lengkap
3. Berakal
Seseorang yang mengalami gangguan jiwa atau tidak memiliki akal tidak bisa menjalankan ibadah puasa.
4. Balig
Balig di sini artinya sudah cukup umur. Anak-anak yang belum mencapau usia balig tak diwajibkan untuk berpuasa namun disarankan untuk mulai belajar puasa dengan melatih puasa setengah hari sampai adzan Zuhur.
5. Sehat
Apabila seseorang yang sakit dan berpuasa bisa memperburuk kondisinya, maka ia tidak diwajibkan untuk berpuasa. Seseorang busa menggantinya di hari lain atau membayarkan fidyah sesuai dengan ketentuan.